PDIP: Konflik Pemilu Bukan karena Agama, tapi Ambisi Politik

Ambisi politik membuat tali persaudaraan rusak

Jakarta, IDN Times - PDI Perjuangan (PDIP) menyerukan pemilu damai untuk 2024. Ketua DPP PDIP Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME, Prof. Hamka Haq, mengatakan, konflik politik yang terjadi pada masa pemilu bukan disebabkan oleh ajaran agama, melainkan lebih kepada ambisi untuk mengalahkan pihak lain.

“Konflik di antara kita biasanya terjadi bukan karena ajaran agama, tetapi ambisi politik yang mengatasnamakan agama. Ambisi politik yang ingin menguasaai kelompok lain, yang ingin hidup sendiri di negara ini dan mengabaikan kepentingan kelompok-kelompok lain. Ambisi politik itulah yang merusak pertalian” ujar Hamka di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (23/3/2023).

Baca Juga: Polemik Penundaan Pemilu, Puan Minta KPU Tetap Persiapkan Pemilu 2024 

1. Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia harus bisa jadi pelopor perdamaian

PDIP: Konflik Pemilu Bukan karena Agama, tapi Ambisi PolitikPDI Perjuangan deklarasi pemilu damai bersama ormas keagamaan (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Hamka mengatakan, Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia harus menjadi pelopor perdamaian. Dengan berjalannya pemilu damai, kata dia, maka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.

“Jangan menjadi pelopor perpecahan. Jangan menjadi sumber kegaduhan di tengah masyarakat Indonesia yang sudah damai,” ucap dia.

Baca Juga: Gugatan Sistem Pemilu Dinilai Kacaukan Tahapan Pemilu Legislatif

2. Islam merupakan agama damai

PDIP: Konflik Pemilu Bukan karena Agama, tapi Ambisi PolitikKetua DPP PDIP Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME Prof. Hamka Haq (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam kesempatan itu, Hamka menyebut Islam merupakan agama yang damai sesuai ajaran Rasulullah SAW. Terbukti, pada zaman Nabi Muhammad SAW, warga Madinah juga tidak semuanya beragama Islam tetapi bisa hidup bersama. 

“Mereka hidup berdamai di Madinah, mengawal konstitusi. Dalam konstitusi Madinah semua agama yang ada di Madinah, khususnya kaum Nasrani dan Yahudi diakui eksistensinya,” kata Hamka.

Baca Juga: Politikus PDIP Ungkap Alasan Megawati Belum Umumkan Capres PDIP

3. Ajak lestarikan hidup rukun

PDIP: Konflik Pemilu Bukan karena Agama, tapi Ambisi PolitikPDI Perjuangan deklarasi pemilu damai bersama ormas keagamaan (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Lebih lanjut, Hamka mengajak masyarakat untuk senantiasa melestarikan budaya hidup rukun. Menurutnya, hidup rukun merupakan nikmat yang diberikan oleh Tuhan kepada umatnya.

“Marilah kita umat beragama dan aliran kepercayaan apapun untuk bersama-sama melestarikan kenikmatan, meneruskan tradisi persaudaraan kebangsaan ini dengan menghayati dan mengamalkan secara benar agama kita masing-masing. Karena saya yakin semua agama mengajarkan kedamaian. Tidak ada agama yang mengajarkan konflik,” imbuhnya.

Baca Juga: Perludem Soroti Transformasi Digital dan Pemilih Muda Pemilu 2024

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya