Pesan Jokowi ke Penerima Beasiswa LPDP: Pulang, meski Gaji Lebih Kecil
Presiden Jokowi saat berbincang santai dengan tim IDN Times di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022). (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta kepada penerima Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk pulang ke Indonesia bila studinya di luar negeri sudah selesai. Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri Festival LPDP di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan.
"Ilmunya jangan diendapkan untuk diri sendiri dan yang paling penting saya titip, pulang, pulang, pulang," ujar Jokowi, Kamis (3/8/2023).
Baca Juga: Ingin Lolos Beasiswa ke Luar Negeri? Awardee LPDP Bocorkan Rahasianya!
1. Jokowi minta pulang meski gaji di Indonesia lebih kecil
Presiden Jokowi saat berbincang santai sambil menyantap bakso dengan tim IDN Times di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (25/11/2022). (IDN Times/Aditya Mustaqim)Mantan Gubernur DKI Jakarta meminta kepada penerima LPDP untuk pulang meski gaji di Indonesia lebih kecil dibanding luar negeri. Menurutnya, Indonesia membutuhkan generasi penerus bangsa.
"Meskipun gaji di sini mungkin lebih rendah sedikit, tapi tetap pulang, meskipun mungkin fasilitas enak di negara lain, tetap pulang. Karena negara kita saat ini sangat membutuhkan anak-anak muda yang memiliki pemikiran, yang memiliki visi ke depan yang lebih baik, dan kita memang kurang SDM yang seperti itu," kata dia.
Baca Juga: Sri Mulyani Ngaku Deg-degan Waktu Jokowi Kampanye di 2019
2. Jokowi sebut Indonesia miliki bonus demografi untuk bisa membuat negara maju
Presiden Joko (Jokowi) Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki bonus demografi yang harus dimanfaatkan dalam waktu 13 tahun agar bisa menjadi negara maju.
"Saya ulang di mana-mana, dalam 13 tahun ke depan adalah saat yang sangat menentukan negara kita bisa melompat jadi negara maju atau tidak, dan hati-hati, banyak contoh negara Amerika Latin tahun 1950, tahun 1970 sudah menjadi negara berkembang, tapi sampai saat ini masih tetap menjadi negara berkembang karena tidak memanfaatkan peluang," ucap dia.
3. Jokowi ingatkan jangan salah pemimpin
Presiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)Oleh karena itu, Jokowi mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak salah memilih pemimpin di Pilpres 2024. Jokowi kemudian menitipkan kemajuan Indonesia kepada generasi muda.
"2024, 2029, 2034, kepemimpinan nasional sangat penting sekali untuk bisa kita menatap maju atau tidak maju. Hati-hati di 2024 dalam memilih pemimpin. Tapi kedaulatan ada di tangan rakyat," ucap dia.
Baca Juga: Ada 138 Alumni LPDP Belum Kembali ke Indonesia
Topik:
Berita Terkini Lainnya
