Ramai Tagar #JanganPercayaACT, Ada Apa?

ACT menjadi perbincangan publik

Jakarta, IDN Times - Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah menjadi perbincangan. Hal itu terkait dengan adanya investigasi Majalah Tempo yang memuat tulisan berjudul "Kantong Bocor Dana Umat".

Usai investigasi Majalah Tempo itu naik, ramai tagar #JanganPercayaACT. Tagar tersebut mulai muncul pada Minggu (3/7/2022).

Hingga kini, tagar tentang ACT tersebut masih ramai di Twitter. Menurut laporan Tempo, ada dugaan dana sosial yang diselewengkan ACT.

Terkait dengan adanya tagar tersebut, ACT berencana menggelar konferensi pers sore ini, Senin (4/7/2022). IDN Times mencoba mengonfirmasi kabar tersebut.

"Mohon menunggu undangan resminya, ya," ujar Head of Media & Public Relations ACT, Clara, Senin (4/7/2022).

Baca Juga: ACT Targetkan Salurkan Daging Kurban Tahun Ini ke-60 Negara

1. Sejarah berdirinya ACT

Ramai Tagar #JanganPercayaACT, Ada Apa?ACT ajak umat Islam berkurban di Hari Raya Idul Adha (dok. ACT)

Dilansir dari laman resminya, ACT berdiri pada 21 April 2005. ACT berbadan hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

Setelah itu, ACT mengembangkan aktivitasnya untuk kegiatan tanggap darurat. Ada juga aktivitas pascabencana, pemberdayaan, kegiatan kurban, zakat, hingga wakaf.

Baca Juga: Dukung Pemerintah, ACT Buat Program Gerakan Merdeka Stunting

2. Tahun 2012 ACT bertansformasi jadi lembaga kemanusiaan global

Ramai Tagar #JanganPercayaACT, Ada Apa?ACT gelar humanifair secara virtual (dok. ACT)

Pada tahun 2012, ACT kemudian bertransformasi menjadi lembaga kemanusiaan global. Pada tahun tersebut, ACT memperluas jejaringnya ke seluruh provinsi di Indonesia.

Di kancah global, ACT juga menyiapkan kantor di luar negeri. Jangkauannya ada di 22 negara yang tersebar di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina, dan Eropa Timur. 

3. Tahun 2014 menjadi awal ACT kolaborasi kemanusiaan dunia

Ramai Tagar #JanganPercayaACT, Ada Apa?Dok. ACT

Tahun 2014 menjadi awal ACT kolaborasi kemanusiaan dunia. Kolaborasi itu kemudian berubah menjadi visi baru.

Visi tersebut menyatakan bahwa ACT ingin mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik dan nyaman bagi umat manusia.

"Cita-cita ini akan menjadi nyata dengan keterlibatan semua pihak. Kami memiliki keyakinan penuh, bantu kami untuk bersama mewujudkannya," demikian bunyi visi tersebut.

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya