Survei Algoritma: 92,6 Persen Warga Khawatirkan Hoaks pada Pemilu 2024

Responden percaya KPU bisa selenggarakan pemilu serentak

Jakarta, IDN Times - Algoritma Research & Consulting melakukan jajak pendapat tentang kekhawatiran apa saja yang dirasakan masyarakat perihal Pemilu 2024. Hasilnya, hoaks dan disinformasi merupakan hal yang paling dikhawatirkan.

Algoritma melakukan survei pada 23 Juli hingga 5 Agustus 2022 dengan melibatkan 1.206 responden. Margin of error dalam survei ini sekitar 3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Dalam survei kami juga menemukan bahwa publik memiliki kekhawatiran yang tinggi terhadap beberapa hal yang bisa mengganggu tahapan pelaksanaan maupun substansi dari pelaksanaan Pemilu Serentak 2024," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Riset dan Konsultansi Politik Algoritma, Aditya Perdana, dalam keterangannya, Minggu (4/9/2022).

"Dalam survei yang kami lakukan, terekam hingga 76,5 persen responden yang menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum (KPU) baik pusat maupun daerah akan mampu melaksanakan keseluruhan tahapan Pemilu Serentak tahun 2024 dengan baik. Hanya 18,7 persen responden yang tidak yakin serta 4,9 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu,” sambungnya.

Baca Juga: Survei SMRC: Jelang 2024, Dukungan ke Parpol KIB Kian Melemah

1. Kekhawatiran masyarakat terhadap negatif dalam Pemilu 2024

Survei Algoritma: 92,6 Persen Warga Khawatirkan Hoaks pada Pemilu 2024Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Berikut hasil survei kekhawatiran masyarakat terhadap hal negatif dalam Pemilu 2024:

- Hoaks dan disinformasi: 92,6 persen
- Kampanye hitam antar pendukung kandidat: 91,1 persen
- Praktik politik uang oleh kandidat: 89,9 persen
- Penggunaan simbol identitas yang didasarkan pada isu SARA: 89,5 persen

Baca Juga: Survei Poltracking: Ridwan Kamil Ungguli Erick Thohir dan Puan 

2. Survei ungkap isu yang publik setujui dalam Pemilu 2024

Survei Algoritma: 92,6 Persen Warga Khawatirkan Hoaks pada Pemilu 2024Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam survei Algoritma juga diketahui mengenai persetujuan publik terhadap isu apa saja yang ada pada Pemilu 2024.

Berikut adalah hasilnya:

- Partai politik atau kandidat yang melakukan politik uang tidak usah dipilih: 92,1 persen
- Menteri atau kepala daerah yang maju jadi calon Presiden wajib mengundurkan diri: 92 persen
- Partai politik sebaiknya merekrut calon legislatif secara terbuka untuk umum: 90,9 persen
- Pembelahan masyarakat terkait persaingan kadrun versus cebong diakhiri: 90,6 persen
- Setiap partai politik yang sudah ditetapkan sebagai peserta pemilu 2024, berhak mengajukan calon: 87 persen

Baca Juga: Survei LSI: Mayoritas Publik Nilai Ferdy Sambo Layak Dihukum Mati

3. Mayoritas responden menyebut KPU bisa menyelenggarakan pemilu serentak 2024

Survei Algoritma: 92,6 Persen Warga Khawatirkan Hoaks pada Pemilu 2024Logo KPU (journal.kpu.go.id)

Selain itu, mayoritas responden juga menyebutkan jika KPU bisa menyelenggarakan Pemilu 2024 secara serentak dengan baik. Angka kepercayaan itu berada pada 76,5 persen.

"Dalam survei yang kami lakukan terekam hingga 76,5 persen responden yang menyatakan bahwa KPU baik pusat maupun daerah akan mampu melaksanakan keseluruhan tahapan Pemilu Serentak tahun 2024 dengan baik. Hanya 18,7 persen responden yang tidak yakin serta 4,9 persen yang tidak menjawab atau tidak tahu,” kata Aditya.

Menanggapi hasil survei tersebut, Komisioner KPU, Idham Aziz, mengapresiasi kepercayaan responden terhadap kinerja instansinya.

"KPU bertekad melaksanakan Pemilu secara baik," ucap dia.

Baca Juga: Poltracking: Ganjar Ungguli Prabowo-Anies di Survei Capres 2024

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya