Tujuh Pesan Jokowi untuk Indonesia agar Bisa Hadapi Krisis Dunia

Jokowi menyebut dunia akan hadapi masa sulit pada 2022-2023

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan, dunia akan menghadapi masa sulit pada 2022 dan 2023. Krisis itu diakibatkan karena adanya pandemik COVID-19 dan perang antara Rusia dan ukraina.

Jokowi kemudian menyampaikan tujuh pesan kepada jajarannya untuk menyiapkan strategi dalam menghadapi krisis global.

"Dalam menghadapi gejolak ekonomi global, saya menekankan beberapa hal yang kita bisa jadi pegangan bersama," ujar Jokowi dalam peresmian pembukaan musyawarah dan perencanaan pembangunan nasional yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (28/4/2022).

Pertama, Jokowi meminta kepada jajarannya untuk fokus meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN). Artinya, semua belanja barang dan jasa difokuskan untuk dilakukan di dalam negeri.

"Saya ingatkan lagi potensi barang dan modal dan jasa di pusat ini ada Rp526 triliun, di daerah Rp535 triliun artinya total sudah Rp1.062 triliun plus BUMN Rp420 triliun, ini angka yang besar sekali," katanya.

Dana tersebut harus dibelanjakan di dalam negeri. Jokowi meminta untuk tidak lagi melakukan impor.

Baca Juga: Jokowi: Tanam Jagung di Manapun Bisa, Kenapa Masih Impor?

1. Percepat hilirisasi industri

Tujuh Pesan Jokowi untuk Indonesia agar Bisa Hadapi Krisis DuniaPresiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kedua, Jokowi meminta untuk melakukan percepatan hilirisasi industri di dalam negeri. Daerah yang memiliki pertambangan dodrong untuk segera membangun smelter.

"Daerah-daerah yang memproduksi cokelat, kopi misalnya, didorong agar mereka masuk ke industri di daerah masing-masing agar meningkatkan nilai tambah yang berlipat-berlipat dan membuka lapangan pekerjaan sebesar-besarnya untuk rakyat," ucapnya.

Dia mengingatkan agar Indonesia tidak hanya menjadi pengekspor bahan mentah. Tapi harus mampu mengekspor barang jadi.

Baca Juga: Jokowi: Tahun Ini Kita Akan Hadapi Situasi Sulit, Inflasi Dunia Naik

2. Tingkatkan produktivitas kemandirian di sektor energi dan pangan

Tujuh Pesan Jokowi untuk Indonesia agar Bisa Hadapi Krisis DuniaPresiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Ketiga, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta jajarannya untuk meningktkan produktivitas kemandirian di sektor enegeri dan pangan. Sebab, dua hal ini yang akan menjadi tantangan dunia ke depannya.

"Ke depan problem dunia ada dua pangan dan energi, ini yang sangat kritis di dua hal ini dan kita memiliki kekuatan di sini. Oleh sebab itu, tingkakan produktivitas di sektor pangan dan energi, lakukan secara fokus dengan skala yang masif dikawal, dimonitor agar betul-betul berjalan," ujarnya.

Keempat, Jokowi berpesan kepada jajarannya untuk meningkatkan investasi. Buat aturan yang mudah dan tidak berbelit bagi para investor.

Dia juga meminta kepada jajarannya untuk tidak bergantung pada APBN dan APBD dalam menjalankan program.

"Kita harus kreatif mencari sumber-sumber pendanaan baru yang inovatif dengan terus meningkatkan daya tarik dan investasi," katanya.

3. Regulasi defisit di bawah 3 persen akan kembali berlaku

Tujuh Pesan Jokowi untuk Indonesia agar Bisa Hadapi Krisis DuniaPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas pada Rabu (4/11/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Kelima, Jokowi mengingatkan pemerintah akan kembali menetapkan regulasi defisit di bawah 3 persen PDB. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar perencanaan bisa dilakukan dengan baik.

Tak lupa, Jokowi meminta agar mengoptimalkan penerimaan pajak. Keenam, Jokowi meminta membuat program strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Ketujuh, kita harus mempersiapkan pelaksanaan pemilu yang tahapannya akan dimulai nanti Juni 2022, saya minta semua kementrian dan lembaga, dan pemerintah daerah, provinsi, kabupaten dan kota mendukung tugas KPU dan Bawaslu, termasuk dukungan anggaran baik APBN dan APBD agar pemilu terselenggara dengan baik, sukses dan lancar," imbuhnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya