Cerita Pariama, Jadi Volunteer Menanam Terumbu Karang di Makassar

Butuh kerja sama dan ketelitian yang baik!

Makassar, IDN Times - Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 11-14 Juli 2023, MARS melaksanakan kegiatan restorasi tunggal terumbu karang terbesar di dunia untuk tahun 2023 yang diberi tajuk "The Big Build". Dengan mengumpulkan mitra konservasi, peneliti, pemerintah, akademisi, LSM, dan sektor bisnis lain, inisiatif ini dilakukan guna menanggapi krisis laut mendekat, yakni hilangnya 90 persen terumbu karang pada 2040-an mendatang.

Dalam prosesnya, MARS mengumpulkan para mitra dan memberikan pelatihan lanjutan kepada para peserta volunteer untuk membantu meningkatkan kapasitas global saat praktik restorasi tersebut. Salah satu yang ikut membantu adalah Pariama MD Hutasoit, yang juga dikenal sebagai Chairwomen Yayasan Biodiversitas Pesisir dan Laut.

Lewat diskusi hangat bersama IDN Times usai menanam terumbu karang di hari pertama, Selasa (11/7/2023), Pariama menceritakan pengalamannya bisa tergabung sebagai volunteer serta momen menanam terumbu karang di Kepulauan Spermonde tersebut. Penasaran dengan kisahnya? Mari simak cerita lengkapnya di bawah ini.

1. Bukan kali pertama, Pariama ternyata sudah tergabung sebagai mitra MARS sejak 2021

Cerita Pariama, Jadi Volunteer Menanam Terumbu Karang di MakassarProses menanam terumbu karang dalam project The Big Build yang dicanangkan oleh MARS. 11 Juli 2023. (dok. MARS)

Bercerita soal restorasi terumbu karang, Pariama mengaku bila saat ini dirinya tergabung ke dalam sebuah komunitas bernama Bali Blue Harmoni. Komunitas tersebut pun pada dasarnya masuk ke dalam program Yayasan Biodiversitas Pesisir dan Laut, di mana sosok Pariama menjadi salah satu ketua di dalamnya.

Oleh karena itu, gak heran bila momen restorasi terumbu karang di Makassar ini bukan kali pertama bagi dirinya. Bahkan, ia menuturkan bila dirinya sudah lama menjadi mitra MARS, tepatnya pada 2021silam.

"Saya ini sudah lama jadi mitra MARS. Bisa dibilang, saya salah satu yang dulu sempat dilatih oleh MARS untuk project 2021-2022 di Mandalika," ujarnya.

2. Menurutnya, cara restorasi yang dikembangkan oleh MARS terasa lebih menyenangkan

Cerita Pariama, Jadi Volunteer Menanam Terumbu Karang di MakassarProses menanam terumbu karang dalam project The Big Build yang dicanangkan oleh MARS. 11 Juli 2023. (dok. MARS)

Berbeda dengan momen pertama ia terjun sebagai volunteer, Pariama menjelaskan bila metode yang dipakai oleh MARS saat ini jauh lebih menyenangkan. Terlebih, ia menyampaikan bila apa pun yang dilakukan dengan sepenuh hati, maka akan dilakukan secara baik.

"Saya cinta sama terumbu karang dan restorasi jadi salah satu cara untuk konservatif aktif dalam kehancuran karang yang lebih cepat. Saya kebetulan ditempatkan di grup 9 sebagai ketua, di kapal bernama Joyful, sesuai dengan metode penanamannya yang menyenangkan," tambahnya.

3. Restorasi hari pertama berjalan sukses dengan menempatkan 100 spider web

Cerita Pariama, Jadi Volunteer Menanam Terumbu Karang di MakassarProses menanam terumbu karang dalam project The Big Build yang dicanangkan oleh MARS. 11 Juli 2023. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Mengulas soal pengalaman di bawah air ketika menanam terumbu karang, kala itu Pariama merasa bahwa semuanya berjalan begitu lancar. "Gak ada arus dan hanya sedikit aingin di permukaan," terangnya.

Lalu, menjelaskan soal langkah dan tahapan dalam proses restorasi, pertama, fragmen terumbu karang diikat ke dalam rangkaian spider web. Setelah itu, jika sudah semua spider web ditaruh lagi ke dalam air agar fragmen gak stres. 

Saat semua sudah selesai, spider web akan diangkut ke kapal dan menuju titik lepas. Masing-masing buddy menyelam di kedalaman 4 meter dan merekatkan struktur reef star agar tersusun dengan baik hingga membentuk jaring.

Baca Juga: 7 Fakta Terumbu Karang, Hewan Laut Sering Dikira Tumbuhan

4. MARS mengembangkan metode restorasi ekosistem terumbu karang bernama MARRS

Cerita Pariama, Jadi Volunteer Menanam Terumbu Karang di MakassarProses menanam terumbu karang dalam project The Big Build yang dicanangkan oleh MARS. 11 Juli 2023. (dok. MARS)

Pendekatan MARS terhadap restorasi terumbu karang sejalan dengan keyakinan perusahaan dalam bekerja dengan komunitas di sekitar lokasi MARS beroperasi. Hal ini berguna untuk mengembangkan strategi inovatif dan memastikan pertanian dan mata pencaharian lokal yang berkelanjutan.

Sejak 2011, MARS terus mengembangkan dan menyempurnakan metode restorasi ekosistem terumbu karang yang murah dan dapat direplikasi melalui MARS Assisted Reef Restoration System (MARRS). Metode ini didasarkan pada pemasangan jaring reef stars yang berkelanjutan, struktur baja berlapis pasir berbentuk heksagonal dengan fragmen terumbu karang yang menempel menutupi bagian puing-puing karang yang tandus, dan celah di antara karang hidup yang tersisa di terumbu.

"Masih banyak orang yang melakukan uji coba metode, teknik, memang tidak semua lokasi juga cocok untuk reef stars. Reef Star ini lebih cocok di daerah trouble, gak bisa terlalu dalam dan banyak pasir. Ini salah satu yang paling bagus dari sekian banyak teknik dan metode," tutur Pariama memberikan pandangannya soal metode MARRS.

"Selain murah dan ringan, terkoneksi antara satu dan lain, bisa menstabilkan arus di bawah air, dan harapannya ada karang alami tumbuh di kerangka tersebut. Karena dilapisi pasir itu jadi permukaan yang ramah bagi koral. Kalau gak dilapisi dengan pasir pasti bisa terguling atau lost," lanjutnya.

5. Kepulauan Spermonde dipilih karena mampu mempercepat pertumbuhan karang hingga 3x lipat

Cerita Pariama, Jadi Volunteer Menanam Terumbu Karang di MakassarProses menanam terumbu karang dalam project The Big Build yang dicanangkan oleh MARS. 11 Juli 2023. (dok. MARS)

Indonesia telah menjadi pelopor upaya pemulihan terumbu karang di dunia. Kegiatan ini diadakan setelah MARS membuat kemajuan dalam upaya restorasinya di terumbu karang Sheba Hope Grows di Kepulauan Spermonde, Indonesia pada tahun 2021 dengan pertumbuhan terumbu karang meningkat dari 2 persen menjadi 70 persen sejak dimulainya restorasi.

Selain itu, Professor David Smith selaku MARS Chief Marine Scientist, mengatakan bila Kepulauan Spermonde yang terletak di Makassar, dipilih karena mampu mempercepat pertumbuhan terumbu karang hingga 3 kali lipat. Maka dari itu, muncul program Hope yang diinisiasi sebagai program restorasi terbesar bertajuk The Big Build 2023 sekarang.

Demikian cerita pengalaman dari Pariama saat menanam terumbu karang dalam project The Big Build 2023 yang diprakarsai oleh MARS. Dengan melatih lebih banyak mitra mengenai metode MARRS, serta sambil bekerja sama erat dengan komunitas peneliti untuk mengidentifikasi apa yang diperlukan untuk memberikan restorasi terumbu karang yang tangguh secara global, diharapkan langkah ini dapat mengubah jalan terumbu karang dan masa depan kita bersama menjadi lebih baik.

Baca Juga: 10 Terumbu Karang Indah di Indonesia, Salah-satunya di Tempat Kalian?

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya