Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko mengatakan, setelah beroperasi secara komersial maka pengguna moda transportasi massal itu akan dikenai tarif sebesar Rp5 ribu untuk satu kali perjalanan. Tarif tersebut berlaku sama untuk jarak jauh maupun dekat.
“Per 1 Desember 2019 nanti bayar Rp5 ribu. Mohon dukungan semua pihak mudah-mudahan bisa dinikmati oleh seluruh warga Jakarta,” kata Wijanarko dalam konferensi pers di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Kamis (21/11).
Wijanarko mengatakan, pembayaran LRT Jakarta bisa dilakukan dengan menggunakan kartu Single Journey Trip (SJT) yang bisa didapatkan di loket pembelian tiket maupun melalui Ticket Vending Machine.
"Selain itu penumpang juga bisa menggunakan kartu uang elektronik seperti, e-money Bank Mandiri, Flazz Bank BCA, Tap-Cash Bank BNI, Brizzi Bank BRI, Jakcard Bank DKI dan Jak Lingko Bank DKI/BNI," kata dia.
Sebelumnya pengoperasian LRT Jakarta baru dilakukan dengan label uji coba, sehingga membuat LRT belum mematok tarif kepada penumpang.
Di awal operasionalnya penumpang menggunakan kereta dengan membeli voucher seharga Rp2 ribu yang bisa ditukarkan kembali dengan uang yang sama pada saat selesai menjajal kereta.
Selama pengoperasian dalam label uji coba, tercatat LRT Jakarta telah melayani lebih dari 1.044.457 pelanggan per 17 November 2019.
Selain itu dalam peluncuran operasional komersial LRT ini masih hanya untuk enam stasiun dari stasiun Velodrome sampai Pegangsaan Dua dengan jarak tempuh 10 menit, dan beroperasi dari pukul 05.00 pagi hingga 23.00.
LRT Jakarta rencananya akan melayani rute sejauh 40 kilometer. Untuk pembangunan tahap selanjutnya yaitu pembangunan dari stasiun Pegangsaan Dua menuju Stadion Jakarta, Sunter, Jakarta Utara yang dijadwalkan pada 2022 sudah mulai beroperasi. Untuk pembangunan LRT ke arah Manggarai sendiri proyeknya masih dalam tahap perencanaan.