Nadiem Tawarkan Program Marketplace Buat Guru Honorer PPPK, Apa Itu?

02 Jun 2023, 11:37 WIB

Mendikbud Nadiem Makarim (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makariem, menawarkan program baru dari kementeriannya yakni marketplace guru.

Nadiem menjelaskan, marketplace platform daring yang berisi data guru. Nantinya, sekolah bisa melihat marketplace guru untuk memilih calon guru yang akan diundang mengajar.

"Akan ada suatu tempat, di mana semua guru-guru yang boleh mengajar masuk dalam suatu database yang bisa diakses oleh semua sekolah di Indonesia," kata Nadiem, saat rapat kerja bersama Komisi X DPR RI pada Rabu, 24 Mei 2023.

1. Guru honorer yang lulus seleksi

Seorang guru saat mengatur jalur para siswa yang pulang setelah ikut PTM. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Nadiem menjelaskan, orang-orang yang akan masuk dalam marketplace ini, yang pertama adalah guru honorer yang sudah lulus seleksi. Dia mengatakan seleksi ditingkatkan frekuensinya atau lebih dari sekali setahun.

"Mereka yang mengikuti seleksi untuk menjadi calon guru ASN, nah seleksi ini pas mereka sudah lulus itu pasti grade mereka akan masuk ke dalam database ini," kata dia.

Dalam hal ini, yang dimaksud adalah guru honorer yang sudah lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

2. Guru dengan lulus PPG Prajabatan

Seorang guru mengajar siswa dan siswi pada pembelajaran tatap muka (PTM) di SMA Negeri 1, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (1/11/2021) (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kemudian pihak kedua yang akan masuk marketplace adalah lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan. Mereka yang sudah lulus uji kompetensi dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon guru ASN.

"Mereka akan juga masuk ke dalam marketplace terintegrasi ini ya," laya Nadiem.

3. Marketplace calon guru ASN

Ilustrasi e-commerce. (IDN Times/Aditya Pratama)

Semua guru honorer yang lulus seleksi dan lulusan PPG bisa mendaftrakan diri dalam marketplace karena kriterianya sudah ketat, terlebih mereka yang sudah lulus seleksi punya hak untuk mengajar. Dia mengatakan, pengajar tidak perlu menunggu lagi proses perekrutan secara terpusat.

"Jadi calon guru ini lebih fleksibel untuk mendaftar dan memilih lokasi mengajar tanpa harus menunggu lagi proses perekrutan secara terpusat ya. Jadi Real Time bener-bener kita mengikuti kebutuhan masing-masing sekolah di daerah," katanya.