Palu, IDN Times - Cerita aneh menyelimuti kejadian yang menimpa Perumnas Bala Roa di Kelurahan Bala Roa, Kecamatan Palu Barat, Sulawesi Tengah sebelum perumahan tersebut lenyap seperti ditelan bumi.
Fenomena alam ini sebetulnya memiliki nama, yakni likuifaksi.
Abdul Latief (44), salah satu korban selamat, menceritakan kejadian yang sangat mengerikan dan di luar nalarnya itu.
Saat kejadian, dia sedang cuti dari kerjanya untuk berkumpul dengan keluarganya. "Ngeri kejadiannya, jadi rumah itu bergerak muter kumpul jadi satu terus amblas, rubuh gitu," kata Abdul Latief di kantor BI cabang Sulawesi Tengah, Jalan Sam Ratulangi, Palu, Rabu (3/10).
Rumah-rumah yang berputar tersebut, kata Latief, kemudian saling bertabrakan dan berhimpitan sehingga runtuh jadi satu dengan tanah.
"Jadi kita punya rumah itu tidak bisa dikenal karena tertimpa dengan rumah yang lain. Tanah itu geser di satu tempat itu memutar. Misal rumah di barat pindah ke utara jadi bergeser," terangnya.
Banyaknya korban jiwa di perumahan ini lantaran saat kejadian tersebut berlangsung para penghuni sedang bersantai dirumahnya masing-masing sepulang menjalankan aktivitasnya.
"Kejadian pada sore hari itu ada yg masak ada yang mandi itu yang terjebak. Tante saya juga lagi mandi terjebak kakinya tertimpa tembok tapi alhamdulillah masih bisa diselamatkan," katanya.
Seperti diketahui, Perumnas Bala Roa yang terletak di Kelurahan Bala Roa, Kecamatan Palu Barat ini adalah salah satu tempat yang memakan korban dengan jumlah yang sangat banyak. Perumahan tersebut amblas tanahnya seperti ditelan bumi.
Saat ini pihak Basarnas dibantu dengan TNI dan Polri masih terus melakukan evakuasi untuk mencari para korban ditempat tersebut.