PA 212 Demo Menag Yaqut, Kemenag Ingatkan soal Nurani

04 Mar 2022, 17:50 WIB

Demo di depan Kemenag tuntut Jokowi Pecat Menag Yaqut Cholil Qoumas (dok. IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah massa yang tergabung dalam PA 212 menggelar aksi unjuk rasa hari ini di depan Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta. Unjuk rasa terkait dengan pernyataan Menag Yaqut Cholil Qoumas yang dianggap membandingkan gonggongan anjing dengan suara azan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan pihaknya sudah menurunkan ribuan personel untuk mengamankan unjuk rasa.

"Polda Metro sudah mengantisipasi kegiatan unjuk rasa hari ini dengan melibatkan 2.756 personel pengamanan gabungan," ujar Zulpan dilansir ANTARA, Jumat (4/3/2022).

1. Polisi minta peserta aksi taat prokes

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes E Zulpan. IDN Times/Sahrul Ramadan

Zulpan meminta kepada massa yang mengikuti unjuk rasa untuk senantiasa taat protokol kesehatan (prokes). Sebab, DKI Jakarta saat ini berada di wilayah PPKM level 3.

"Dalam hal ini, Polda Metro akan memberikan layanan pengamanan terhadap masyarakat yang menyampaikan aspirasi di muka umum," katanya.

2. Kemenag ingatkan nurani

Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin (Dok. Kemenang )

Secara terpisah, Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengingatkan kepada peserta aksi untuk senantiasa menggunakan hati nuraninya. Dia juga meminta dalam menyampaikan pendapat dengan cara yang baik.

"Kepada saudaraku yang akan berdemo saya mengajak kita semua untuk secara otentik dan jujur mendengarkan bisikan nurani terdalam kita tanpa ada benci, dendam dan kepentingan tentang pernyataan Gus Mentri, sembari membaca secara utuh pernyataan beliau, memahami konteks dan substansi surat edarannya," ucap Kamaruddin.

3. Kemenag sebut tak ada maksud Menag Yaqut bandingkan suara azan

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. (IDN Times/Aryodamar)

Kamaruddin menegaskan, tak ada maksud Yaqut untuk membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. Dia mengajak semua pihak untuk memahami pernyataan Yaqut dengan bijak.

"Mari berkomunikasi dengan mengedepankan keadaban publik, berbaik sangka dan saling menghargai, mari merawat persaudaraan ke Islaman dan kebangsaan kita untuk mencari rida Allah SWT," imbuhnya.