Palembang, IDN Times - Wilayah Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) dipastikan aman usai pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 21 Mei lalu.
Meski di beberapa tempat sudah ada aksi penyampaian aspirasi, hal itu tidak sampai mengganggu jalannya keamanan dan ketertiban di beberapa provinsi.
Menurut Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, aksi penyampaian aspirasi sempat dilakukan di beberapa provinsi. Namun, hal itu berjalan aman tidak sampai menimbulkan gesekan.
"Bengkulu, Lampung, Jambi, Bangka, Sumsel, semua Sumbagsel aman terkendali, aman kondusif. Memang, ada beberapa elemen masyarakat yang sempat memberikan aspirasi di Jambi dan Bengkulu, di kantor KPU maupun DPRD, semua berjalan baik," ungkap dia saat ditemui di Istana Gubernur Sumsel, Kamis (23/5).
Dirinya meminta kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan kejadian yang ada di Jakarta, terutama di Sumsel. Dirinya berharap, masyarakat bisa menyampaikan aspirasi dengan damai.
"Untuk Sumsel, sejauh ini belum ada gerakan. Kita imbau masyarakat yang akan menyampaikan aspirasi untuk mendoakan dari sini saja. Sampai tadi pagi, belum ada pemberitahuan akan ada penyampaian aspirasi di Sumsel. Meski begitu, kita sudah siapkan BKO sudah standby out call di satuan masing-masing di Sumbagsel. Mudah-mudahan aman semua," ujar dia.
Hal senada diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon. Menurutnya, situasi keamanan di Sumatera Selatan aman terkendali. Diharapkan, kondisi ini bisa berjalan tanpa pernah ada gesekan yang mengakibatkan terjadi kekacauan di Sumsel.
"Kami tegaskan, situasi Sumsel aman dan kondusif. Tidak ada masalah dan gejolak. Masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa dan tak perlu khawatir," ungkap dia.
Saat disinggung mengenai aparat keamanan yang disiagakan usai pemilu, dirinya mengatakan beberapa masih disiagakan di beberapa lokasi penting. Rencananya pada Jumat (24/5) mendatang akan ada penyampaian aspirasi di kantor Bawaslu Sumsel menolak hasil pemilihan umum.
"Meski kondisi Sumsel kondusif, tetapi anggota tetap disiagakan. Tetapi, ini hanya siaga saja. Terkait akan ada aksi besok saya juga belum mendapat kabar lebih lanjut. Kita sampaikan apa pun aksinya, jika sesuai dengan Undang-undang nomor 9 tahun 1998 silakan, hanya jangan sampai mengganggu ketertiban umum," ujar dia.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengajak seluruh lapisan masyarakat Sumsel untuk dapat menunjukan kedewasaan dalam berpolitik. Menurutnya, kalah dan menang dalam proses demokrasi itu hal biasa.
"Tunjukkan jati diri kita sebagai warga Sumsel yang dewasa dalam berpolitik, dewasa dalam demokrasi, menang jangan sombong, kalah jangan menyalahkan," ungkap Deru.
Meski banyak warga Sumsel yang pergi untuk melakukan aksi massa di Jakarta, jelas Deru, hal itu dianggap hanya sebagai bentuk dukungan moril kepada paslon yang dipilihnya. Menurut Deru, jangan sampai dukungan moril yang diberikan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menunggangi aksi tersebut.
"Kebanyakan warga kita yang ke sana tujuannya ingin memberi support secara moril kepada paslon yang dipilihnya. Artinya, warga Sumsel harus hati-hati jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain. Masyarakat Sumsel yang tidak memiliki kepentingan langsung berdoa sajalah, gak perlu ikut-ikutan aksi, toh sampai sana juga kita gak bisa berbuat apa-apa, mendingan didoakan saja itu lebih baik," tutup dia.