Jakarta, IDN Times - Persatuan Artis Sinema Indonesia (Parsi) mengimbau para produser film untuk tidak mengikut sertakan artis-artis yang telah tertangkap tangan menggunakan narkoba dalam produksi film mereka.
Ketua Parsi, Anwar Fuadi, menilai suatu kesalahan besar apabila ada seorang artis yang sudah tertangkap tangan menggunakan narkoba, namun setelah bebas dari hukuman atau masa rehabilitasi, dipercaya lagi menghiasi layar kaca nasional.
Anwar Fuadi mengatakan harus ada sanksi profesi agar ada efek jera kepada para artis pengguna narkoba. Sebab penggunaan narkoba oleh artis tidak hanya merugikan artis itu sendiri, tapi juga berimbas negatif kepada masyarakat. Sebab banyak orang menjadikan artis sebagai panutan.
“Saya tekankan kepada Produser jangan lagi memakai artis yang kena narkoba itu memberikan efek yang tidak benar di masyarakat. Kalau mereka pake, dampaknya besar karena dia publik figur,” ujar Anwar Fuadi dalam diskusi “Darurat Narkoba” di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/02).
Pria 71 tahun tersebut juga menegaskan bahwa artis yang sering bolak-balik masuk penjara akibat narkoba lebih baik dihukum dengan hukuman yang maksimal karena perilakunya yang tidak mencerminkan seorang publik figur yang patut untuk ditiru.
“Hukum sesuai dengan barang (narkoba) yang dia bawa. Dua kali lipat (hukumannya) kalau perlu, bila perlu lagi kirim ke Nusakambangan sana biar gak ganggu masyarakat,” kata Anwar.
Terkait banyaknya artis yang menggunakan narkoba akibat tekanan pekerjaan, Anwar menegaskan hal tersebut tidaklah betul. Menurutnya, artis yang menggunakan narkoba hanya untuk kesenangan sesaat saja, untuk melarikan diri dari berbagai masalah pribadi yang mereka miliki.
“Bullshit, itu bohong, saya 47 tahun (jadi artis) gak ada yang teken-teken saya. (Pake narkoba) karena kepengecutan biar halusinasi yang efeknya cuma sebentar, terus balik lagi normal dan masalahnya gak hilang, masalah itu harus dilawan dengan berjuang,” katanya.
Aktor senior tersebut juga keberatan bila image seorang artis dengan pekerjaannya yang tidak mengenal waktu tersebut disandingkan dengan barang haram.
“Kalau dibilang artis dekat dengan narkoba, saya keberatan, karena artis itu ribuan dan yang tertangkap tangan enggak sampe 40 orang, jadi tidak semua artis pengguna narkoba,” katanya.
Anwar mengatakan tidak ada artis di Indonesia yang menjadi bandar narkoba. Mereka justru dimanfaatkan oleh bandar.
“Setahu saya tidak ada artis yang jadi bandar, tapi enggak tahu juga, sepengetahuan saya tidak ada. Karena artis pasti banyak uang jadi mereka (bandar) jualnya gampang ke artis enggak ada tawar menawar,” katanya.