Ilustrasi - Demo mahasiswa dan buruh di Mataram pada peringatan May Day 2024. (IDN Times/Muhammad Nasir)
Tagar KaburAjaDulu populer di media sosial, salah satunya adalah X. Tagar ini menunjukkan gambaran kekecewaan atas kondisi yang dihadapi generasi muda terhadap kondisi di dalam negeri. Lembaga pemantau media sosial Drone Emprit memantau gejolak yang ada dari hastag ini di media sosial X.
Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, menjelaskan, tagar KaburAjaDulu adalah reaksi frustrasi atas situasi di Indonesia yang dirasakan sebagian warganet.
"Mereka mencari informasi lowongan kerja, tips persiapan berangkat, resiko yang harus dipertimbangkan, dan perbandingan tinggal di Indonesia vs LN," kata dia dalam cuitannya, dikutip IDN Times, Senin (17/2/2025).
Drone emprit mencatat, topik #KaburAjaDulu dilatarbelakangi beberapa hal. Pertama, tagar itu digunakan untuk mengekspresikan keinginan pindah ke luar negeri dan reaksi terhadap kondisi di Indonesia. Alasan pindahnya adalah karena kesempatan kerja yang lebih baik di luar negeri, kemudian gaji yang lebih tinggi, dan kondisi kerja yang lebih baik serta pengalaman hidup atau belajar di negara lain.
Selain itu, ada kondisi frustrasi dengan situasi di Indonesia. Topik ini juga menjelaskan soal lowongan kerja di berbagai negara seperti Jepang, Malaysia, dan Qatar hingga tips serta saran untuk mencari pekerjaan di luar negeri dan pengalaman dari orang-orang yang telah berhasil pindah.
Drone Emprit menyebut, tren hastag ini mulai terlacak paling awal pada 8 Januari 2025 dengan interaksi yang kecil. Kemudian, baru viral setelah diangkat pada 14 Januari dan 6 Februari 2025.
Frustrasi warganet terhadap keadaan di Indonesia disebabkan berbagai faktor, termasuk ketidakpuasan ekonomi, kualitas hidup yang menurun, ketidakadilan sosial, kebijakan pemerintah yang tidak memadai, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
"Muncul lah #KaburAjaDulu," kata dia.