Jakarta, IDN Times – Partai Demokrat akan menggelar kongres dengan agenda pemilihan ketua umum di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Minggu (15/3). Kongres tetap digelar di tengah mewabahnya virus corona.
“Kami akan menyelenggarakan kongres untuk memberi kesempatan yang baru kepada pemimpin baru di Partai Demokrat,” ujar Sekjen Partai Demokrat Dr. Hinca I.P Pandjaitan XIII, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (13/3).
Hinca mengatakan Partai Demokrat tidak mengundang Presiden Joko “Jokowi” Widodo, hanya memberikan laporan bahwa Partai Demokrat hendak menyelenggarakan kongres dan hasil dari kongres akan disampaikan kepada Presiden Jokowi.
“Ini internal Partai Demokrat, itu yang membedakan. Pak SBY tadi sudah berkomunikasi dengan Pak Jokowi, bahwa nanti akan ada kongres, jadi dia (Jokowi) tidak diundang,” ucap Hinca.
Dalam kongres Partai Demokrat ke-5 tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono juga akan memberikan pidato terakhirnya.
Kongres diperkirakan akan dihadiri sekitar 600 orang. Pada saat bersamaan virus corona masih mewabah. Namun Hinca memastikan tim kesehatan partainya siap untuk mengawasi semua peserta kongres.
Ia menyebutkan partainya sudah menyiapkan 7 dokter, 16 paramedis, sebanyak 34 dokter dari seluruh DPD, hingga kerja sama dengan tim medis lainnya untuk mengawasi para anggota dan tamu selama acara berlangsung.
“Kami juga sudah melakukan kerja sama rujukan dengan 4 rumah sakit, yaitu RSAL Mintohardjo, RS Cipto Mangunkusumo, RS Gatot Subroto, dan RS RSPI Sulianti Saroso,” jelas Tim Kesehatan Partai Demokrat, Dr. Gobin.
Tidak hanya itu, dari segi peralatan pun sudah disiapkan secara matang oleh tim kesehatan, berupa 11 thermogun, hand sanitizer beserta cairan disinfektan, dan apabila ada anggota kongres atau tamu kongres yang memiliki suhu tubuh di atas 37 derajat celsius, disediakan ruang untuk melakukan pemeriksaan beserta ruang isolasinya.
“Belum ada sikap dari Demokrat, baca aja belum, gimana mau ngasih pendapat kalau belum ada keputusan dari DPR,” tegas Hinca.
Ia menambahkan, bahwa SBY meminta Presiden Jokowi untuk memberikan penjelasan kepada rakyat terkait Omnibus Law yang sempat menimbulkan beberapa aksi demo.
Menurutnya, kebanyakan dari demo yang terjadi terkait Omnibus Law disebabkan oleh kurangnya pemahaman kepada rakyat, karena hingga saat ini, ucap Hinca, DPR belum menurunkan penjelasan kepada anggota fraksi dari berbagai partai, termasuk Demokrat