PDIP Gelar Rakernas di Jakarta, Jokowi Pilih Kerja dari Istana Yogya

24 Mei 2024, 08:21 WIB

Presiden Joko Widodo (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - PDI Perjuangan menggelar rapat kerja nasional (Rakernas) V di Ancol, Jakarta Utara hari ini, hingga Minggu (26/5/2024). Presiden Joko "Jokowi" Widodo memilih bekerja dari Istana Kepresidenan Yogyakarta saat PDIP menggelar rakernas.

Meski demikian, Presiden Jokowi juga tak diundang dalam Rakernas V PDI Perjuangan. Jokowi sudah tak dianggap sebagai kader PDI Perjuangan setelah Pilpres 2024.

"(Presiden Jokowi) kegiatan internal di Istana Jogja," ujar Plt Deputi Protokol dan Pers Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana kepada jurnalis, Jumat (24/5/2024).

1. Alasan PDI Perjuangan tak undang Jokowi

Presiden Jokowi hadir dalam puncak peringatan bulan Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta (dok. PDIP)

Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan menegaskan tak akan mengundang Presiden Jokowi di Rakernas V yang digelar di Ancol, Jakarta, pada 24-26 Mei 2024. Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyebut pihak diundang adalah mereka yang memiliki semangat untuk menegakkan demokrasi.

Mulanya, Hasto menjelaskan mengenai kondisi demokrasi Indonesia pada Pemilu 2024 berada pada sisi gelap kekuasaan.

"Itu terekam kuat dalam memori publik, terekam kuat dari apa yang disuarakan oleh para tokoh-tokoh civil society, para guru besar, para ahli hukum dan para seniman, bahkan budayawan yang juga menyimpulkan bahwa Pemilu 2024 merupakan pemilu yang paling brutal dalam sejarah demokrasi Indonesia yang diwarnai dengan berbagai bentuk kecurangan, yang diawali dengan suatu konstruksi rekayasa hukum di MK," beber Hasto di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

2. PDIP hanya undang pihak yang memiliki semangat untuk menegakkan demokrasi

Konferensi pers DPP PDIP jelang Rakernas V, Rabu (22/5/2024) (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Oleh karena itu, Hasto menegaskan, PDI Perjuangan hanya mengundang pihak yang memiliki semangat untuk menegakkan demokrasi dan hukum.

"Tentu yang diundang adalah mereka-mereka yang memiliki spirit dalam menegakkan demokrasi hukum. Menegakkan negara hukum, negara demokrasi yang berkedaulatan rakyat," kata dia.