Jakarta, IDN Times - Banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, membuat akses transportasi dan komunikasi di beberapa wilayah masih lumpuh. Kondisi ini menyebabkan distribusi bantuan, mulai dari makanan, obat-obatan, sampai tenaga medis, belum merata.
Laporan dari para relawan menyebutkan adanya korban selamat yang kemudian meninggal dunia di pengungsian akibat kelaparan, sakit, dan stres.
Kendala utama terletak pada rusaknya jalan dan jembatan, terutama di wilayah pegunungan Aceh, Aceh Tamiang, dan pesisir timur. Distribusi bantuan melalui udara masih terbatas, sementara permintaan tambahan helikopter dan tenaga kesehatan dari pemerintah daerah, belum direspons optimal oleh pemerintah pusat.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Edi Purwanto, mengatakan ada tiga poin utama yang perlu segera diperhatikan pemerintah, yaitu pembukaan akses jalan, penyediaan helikopter, serta prioritas kesehatan bagi masyarakat terdampak.
"Fraksi PDIP menekankan pada tiga hal, pertama segera buka akses jalan. Konektivitas dibangun kembali, jembatan-jembatan yang putus di-treatment sedemikian rupa, karena sebenarnya kita lihat, baik itu TNI-Polri dan beberapa perusahaan swasta, memiliki jembatan sementara. Instrumen tersebut bisa digunakan untuk menyambungkan akses yang terputus di beberapa tempat bencana," ujar Edi dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).
