Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Siswa menerima MBG
Penyaluran program MBG di SDN 3 Rajabasa, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya sih...

  • Proses penyiapan makanan MBG memakan waktu lama, menyebabkan risiko kontaminasi bakteri dan lainnya sangat tinggi.

  • Istana mengakui banyak kasus keracunan MBG dan menyampaikan bahwa konsep yang sekarang dijalankan Badan Gizi Nasional dianggap terbaik untuk saat ini.

  • Pemerintah tak masalah bila ada kritik terkait pelaksanaan MBG, akan terus berkomunikasi untuk perbaiki kekurangan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Charles Honoris, mengusulkan dana Makan Bergizi Gratis (MBG) sebaiknya diberikan langsung kepada orang tua siswa. Hal itu dilakukan agar orang tua menyiapkan langsung kebutuhan anaknya.

"Ada opsi memberikan uang kepada orang tua murid, sehingga mereka bisa menyediakan makanan sendiri untuk anak-anaknya," ujar Charles dalam keterangannya, dikutip Jumat (19/9/2025).

Dalam kesempatan itu, Charles juga mendorong agar Badan Gizi Nasional (BGN) memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Terlebih, kerap terjadi kasus keracunan di sejumlah daerah.

“Ditemukan SPPG yang tidak memiliki alat penangkap serangga. Akibatnya banyak serangga atau lalat berkeliaran di area tersebut. Bahkan, ada penyiapan makanan program MBG yang dilakukan di lantai,” kata dia.

1. Ada banyak jeda waktu hingga makanan siap dinikmati siswa

Petugas dapur umum menyiapkan makanan untuk MBG (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Selain itu, kata Charles, proses penyiapan bahan baku pembuatan MBG dimulai sekitar pukul 23.00 WIB, dan memasaknya mulai pukul 04.00 WIB.

Makanan yang sudah jadi, kata Charles, dibungkus pukul 07.00 WIB dan diterima siswa siang hari. Menurutnya, ini ada jeda waktu yang panjang hingga bisa dinikmati siswa.

“Jeda waktunya cukup panjang, sehingga risiko kontaminasi bakteri dan lainnya sangat tinggi,” ucap dia.

2. Istana minta maaf banyak kasus keracunan MBG

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Secara terpisah, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengatakan ide untuk memberikan dana MBG langsung kepada orang tua sudah banyak yang menyampaikan.

"Kalau ide kan dari dulu banyak ya, dan bukan berarti ide ini tidak baik, atau ini ide yang satu lebih baik, tidak. Tapi kemudian konsep yang sekarang dijalankan BGN (Badan Gizi Nasional) itulah yang dianggap oleh pemerintah oleh BGN itulah yang terbaik untuk saat ini dikerjakan," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (19/9/2025).

3. Bila ada kritik, harus diakui

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Menurut Prasetyo, pemerintah tak masalah bila ada kritik dari pihak tertentu terkait dengan pelaksanaan MBG. Dia menyebut bila ada kekurangan memang harus diakui.

"Bahwa masih ada catatan-catatan, ya betul kita akui. Dan akan kita terus berkomunikasi kan untuk terus kita perbaiki," imbuhnya.

Editorial Team