Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Presiden Peru, Pedro Castillo, menyapa para pendukungnya di Lima, Peru usai Pemilu Presiden Peru 2021 yang digelar beberapa hari lalu. (Instagram.com/pedrocastillopresidente2021)

Lima, IDN Times - Calon Presiden Peru, Pedro Castillo, secara resmi unggul tipis atas rivalnya, Keiko Fujimori, dalam Pemilu Presiden Peru 2021 meski pada akhirnya Fujimori memprotes hasil akhir tersebut. Selisih suara kedua calon tersebut hanya sekitar 60 ribu suara. Bagaimana awal ceritanya?

1. Situasi politik di Peru saat ini berada di ujung tanduk

Kedua calon Presiden Peru, Keiko Fujimori (kiri) dan Pedro Castillo (kanan). (Twitter.com/ecprLAP)

Dilansir dari The Guardian, Peru berada dalam situasi ujung tanduk pada hari Jumat, 11 Juni 2021, waktu setempat ketika Dewan Pemilu setempat meninjau surat suara yang diberikan dalam Pemilu Presiden, setelah ditentang oleh Fujimori. Hasil akhir menunjukkan Castillo unggul tipis sekitar 50,17 persen berbanding 49,83 persen atas Fujimori dengan selisih suara mencapai 60 ribu suara. Namun, otoritas Pemilu setempat belum mengkonfirmasi kemenangan tersebut dan Fujimori sendiri memutuskan menolak mengakui hasil akhir itu.

Dia menuduh adanya kecurangan, meskipun pengaman internasional mengatakan proses pemungutan suara itu bersih serta telah menyerukan hingga 500 ribu suara untuk dibatalkan atau dipaksa ulang dengan memaksa Dewan Pemilu setempat untuk melakukan peninjauan surat suara. Kemungkinan akan memakan waktu beberapa hari ke depan sebelum pengumuman secara resmi diumumkan. Ketua Dewan Pemilu Peru, Piero Corvetoo mengatakan bahwa pihak berwenang masih harus menghitung hasil dari tempat pemungutan suara di mana hasilnya telah ditentang dan sedang ditinjau oleh hakim pemilihan khusus.

2. Para pendukung Fujimori mengepung rumah Ketua Dewan Pemilu Peru beberapahari sebelumnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di