Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi hepatitis akut (IDN Times/Nathaniel Tegar)
ilustrasi hepatitis akut (IDN Times/Nathaniel Tegar)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, meminta pemerintah agar menggencarkan penelitian dan pemeriksaan spesimen terkait fenomena hepatitis misterius di Indonesia.

Menurutnya, langkah seperti itu penting agar tidak salah langkah dalam mengantisipasi penyebaran hepatitis misterius yang sudah menyerang banyak negara ini.

"Pemerintah harus menggencarkan penelitian dan pemeriksaan penyebab munculnya penyakit tersebut sebelum menentukan langkah selanjutnya," ujar Wakil Ketua F-PKS DPR RI dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (23/5/2022).

1. Berikan informasi jelas agar tidak terjadi kepanikan

ilustrasi hepatitis akut (IDN Times/Nathaniel Tegar)

Netty meminta pemerintah agar memberikan informasi yang jelas agar tidak terjadi kepanikan di masyarakat.

"Edukasi masyarakat untuk tidak panik dan meningkatkan kewaspadaan. Optimalkan fasilitas, sumber daya, dan perangkat pemerintah yang tersedia untuk memberikan informasi yang benar dan jelas pada masyarakat," katanya.

2. Peta penyebaran kasus juga perlu diinformasikan

Ilustrasi Puskesmas Sotek, Kecamatan Penajam. IDN Times/Ervan Masbanjar

Penjelasan gamblang, kata Netty, harus diberikan pada masyarakat agar seluruh elemen bangsa menjadi bagian dari upaya pencegahan penyebaran penyakit tersebut.

"Penting untuk menginformasikan peta penyebaran kasus, upaya yang dilakukan pemerintah dan kesiapan sistem kesehatan dalam melakukan antisipasi lonjakan kasus, agar rakyat dapat berpartisipasi aktif melakukan pencegahan," katanya.

3. Fasilitas serta tenaga kesehatan juga harus disiapkan

Ilustrasi petugas medis yang menangani COVID-19 (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Lebih lanjut, Netty meminta pemerintah agar mengantisipasi beredarnya informasi hoaks tentang penyakit hepatitis ini yang dapat memicu kepanikan di masyarakat

"Selain itu, fasilitas serta tenaga kesehatan juga harus disiapkan. Kita tidak berharap kasus hepatitis misterius ini semakin meningkat, akan tetapi fasyankes dan nakes harus siaga dengan langkah antisipatif," katanya.

Sebagaimana diberitakan, pada 1 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait adanya 228 kasus hepatitis yang terjadi di 20 negara. Hingga saat ini, WHO dan banyak negara masih melakukan investigasi terhadap penyebab dan perkembangan penyakit hepatitis misterius tersebut.

Editorial Team