Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
0f0a5982-19b3-493e-9442-ae66c68e0168.jpeg
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian penuh kepada guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) dan swasta pada SMA/SMK/SLB di wilayahnya. (Dok. Pemprov Jateng)

Intinya sih...

  • Pemprov Jateng memberikan honorarium kepada guru non-ASN dan swasta di SMA/SMK/SLB, dengan total nilai mencapai miliaran rupiah selama 2025.

  • Dukungan pembiayaan bagi guru non-ASN dan swasta, termasuk pelatihan, pendampingan, dan pemenuhan honor sesuai UMK serta alokasi anggaran Bosda.

  • Pemprov Jateng juga memberikan tali asih kepada pegawai di lingkungan sekolah dan siswa berprestasi sebagai momentum untuk maju dari sisi kesejahteraan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian penuh kepada guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) dan swasta pada SMA/SMK/SLB di wilayahnya. Salah satunya melalui honorarium kepada guru yang nilai totalnya mencapai miliaran rupiah selama 2025. Program itu terus dilanjutkan pada 2026.     

"Insya Allah nanti akan dilanjutkan,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin usai acara Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2025 di Halaman Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, 25 November 2025.

Honorarium bagi guru non-ASN, termasuk guru tamu, tersebut ditanggung APBD Provinsi Jateng, melalui skema belanja Biaya Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan. Pada 2025 alokasi BOP Pendidikan Jateng sebesar Rp472,381 miliar.

1. Pemprov Jateng juga memberikan dukungan pembiayaan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian penuh kepada guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) dan swasta pada SMA/SMK/SLB di wilayahnya. (Dok. Jawa Tengah)

Jumlah guru non-ASN atau guru tidak tetap (GTT) pada Satuan Pendidikan (Satpen) negeri di Jateng berjumlah 3.043 orang, terbagi atas guru SMA 1.313 orang, SMK 1.442 orang, dan SLB 288 orang. Honor untuk guru untuk satuan pendidikan tersebut disesuaikan dengan upah minimum kabupaten/kota (UMK).

Khusus untuk guru pada Satuan Pendidikan Swasta (SMA, SMK, dan SLB), Pemprov Jateng juga memberikan dukungan pembiayaan. Salah satunya diarahkan untuk pemenuhan honor bagi guru melalui skema belanja Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda). Pada 2025, APBD Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran Bosda sebesar Rp142,632 miliar.

2. Tugas guru memiliki tantangan

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian penuh kepada guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) dan swasta pada SMA/SMK/SLB di wilayahnya. (Dok. Pemprov Jateng)

Lebih lanjut, Taj Yasin, mengatakan, tugas guru memiliki tantangan seiring perubahan zaman yang lebih kompleks. Dengan demikian, kompetensi guru juga harus meningkat. 

"Dalam upaya peningkatan kompetensi guru, kami memberikan pelatihan, dan pendampingan. Juga untuk melanjutkan pendidikan, bagi guru-guru yang belum memiliki ijazah D4 atau S1," katanya.

3. Momentum untuk maju

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan perhatian penuh kepada guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) dan swasta pada SMA/SMK/SLB di wilayahnya. (Dok. Pemprov Jateng)

Dalam momen hari guru itu, Pemprov Jateng juga memberikan tali asih kepada sejumlah pegawai di lingkungan sekolah maupun kepada sejumlah siswa berprestasi. 

Salah satu pegawai tidak tetap (PTT) di SLBN Semarang, Rano Priyo Hariyanto menerima dana Rp20 juta yang akan digunakan untuk perbaikan rumahnya yang rusak karena terendam rob.  

"Saya harapkan hari guru ini menjadi momentum untuk maju dari sisi kesejahteraan,” kata dia. (WEB)

Editorial Team