Jakarta, IDN Times - Peneliti Badan Riset Nasional (BRIN), Profesor Lili Romli menjadi salah satu penguji dalam ujian kelayakan dan kepatutan (UKK) bakal caleg DPR RI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Romli mengatakan, UKK yang dilakukan PKB merupakan cara untuk menyiapkan anggota DPR RI yang berkualitas.
"Saya kira melalui mekanisme UKK PKB bisa memperoleh bacaleg (bakal caleg) yang berkualitas dan memiliki basis massa yang riil," ujar Lili dalam keterangannya dari PKB, Jumat (3/3/2023).
Lili mengaku, dalam menguji bacaleg DPR RI PKB, mendapati sejumlah peserta yang memiliki visi-misi baik. Karena itu, UKK ini penting dilakukan untuk menyaring calon legislator unggul.
"Saya menguji lima orang, ada yang cukup bagus, dan ada yang belum jelas strategi, visi, misinya. Makanya, saya bilang UKK ini penting untuk dilaksanakan agar mendapatkan Bacaleg yang memahami visi misi partai," ucap dia.
Lili menyebut, dengan melakukan UKK juga, bacaleg DPR RI bisa diketahui rekam jejaknya. Sehingga, partai bisa mengantisipasi mendapat caleg yang memiliki niat tak baik ketika hendak menjadi wakil rakyat.
"Dengan menggelar UKK kita bisa tahu track record masing-masing bacaleg. Untuk menjadi anggota DPR RI, setiap Bacaleg harus mengetahui visi, misi partai yang akan mengusungnya. Kalau tidak mengetahui visi, misi, partai bagaimana bisa berjuang untuk kepentingan rakyat," kata dia.
Total, ada 531 bacaleg DPR RI, 2.177 bacaleg DPRD Provnsi, 15.419 bacaleg DPRD kabupaten/kota yang menjalani UKK di PKB.
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, mengatakan partainya menargetkan meraih 100 kursi DPR RI pada Pemilu 2024.
"Jadi, selain penguji internal, kami juga melibatkan penguji eksternal dari berbagai latar belakang profesi. Ada akademisi, jurnalis, politikus senior, staf khusus wapres dan juga berbagai background profesi lainnya. Kami ingin hasil dari UKK ini benar-benar menghasilkan balaceg yang terbaik dan punya integritas tinggi untuk kepentingan bangsa,” ucap Jazilul.