Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik Ujang Komaruddin melihat sosok Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, masih memiliki pengaruh yang sangat besar di partai berlambang matahari tersebut.
Ia menilai, siapa pun yang nantinya akan didukung oleh Amien sebagai ketua umum dalam Kongres, niscaya akan maju dengan mulus.
Amien Rais pada Kongres PAN kali ini tidak lagi mendukung Zulkifli Hasan alias Zulhas, melainkan Mulfachri Harahap, untuk menjadi orang nomor satu di PAN periode 2020-2025.
“Figur Amin Rais yang sangat dihormati di PAN seperti Megawati di PDIP, Prabowo di Gerindra, Surya Paloh di NasDem,” kata Ujang saat dihubungi IDN Times, Selasa (21/1).
Ujang mencontohkan, kemenangan Zulhas pada Kongres PAN periode lalu melawan Hatta Rajasa sebagai bukti pengaruh dukungan Amien Rais sangat berpengaruh di internal partai. Mengingat kala itu Hatta Rajasa yang mendapatkan dukungan dari pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata kalah dalam Kongres.
“Terakhir kemarin koalisi PAN dengan pemerintah kenapa PAN keluar dan mencabut menterinya lalu mendukung Prabowo, karena faktor Pak Amien Rais. Faktnya PAN keluar (dari koalisi pemerintah),” ujarnya.
Dosen di Universitas Al-Azhar Indonesia menuturkan Zulhas masih memiliki waktu untuk menggaet dukungan dari DPW tingkat I dan II di seluruh Indonesia mengingat waktu, tempat dan panitia Kongres sampai hari ini belum juga terbentuk.
“Sampai hari ini proses lobi-lobi atau saling rebutan kekuasan sedang terjadi di PAN. Saya melihatnya kekuatan Zulhas kalau tidak didukung Amien Rais akan repot karena ketika Zulhas jadi (ketum) memang didukung oleh Amien Rais,” jelasnya.
Lebih jauh ia menambahkan, PAN pada Pemilu 2019 lalu di bawah kepemimpinan Zulhas tidak dapat mendulang prestasi yang signifikan seperti yang ditargetkan internal partai. Namun, lanjut Ujang, lolosnya PAN melebihi ambang batas parliamentary threshold empat persen juga harusnya patut diapresiasi.
“Karena sebelumnya lembaga survei prediksi PAN tidak lolos. Cuma untuk menjadi Ketum tidak hanya itu persoalannya, yang dibutuhkan adalah bagaimana dukungan kader dan dukungan pemilik saham dan senior-senior PAN. Jadi kalau hanya sekadar mengantarkan PAN lolos lagi itu sekadar kewajiban sebagai Ketum partai mana pun termasuk PAN,” imbuhnya.