Jakarta, IDN Times - Climate Changes dan Global Warming adalah dua istilah yang berbeda, namun penggunaannya sering diartikan sama.
Dalam bahasa Indonesia, kedua istilah tersebut diterjemahkan sebagai perubahan iklim dan pemanasan global, dan keduanya memiliki makna berbeda namun ada hubungan di antaranya.
Apa sih perbedaan dua istilah itu?
Menurut buku Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia karya Edvin Aldrian, Mimin Karmini, dan Budiman, perubahan iklim adalah pola dan intensitas unsur iklim yang berubah pada kurun waktu yang bisa dibandingkan--rata-rata 30 tahun.
Perubahan iklim adalah perubahan pada cuaca rata-rata. Contohnya adalah seperti pola musim yang berubah, meluasnya daerah rawan kekeringan.
Salah satu asal-muasal terjadinya perubahan iklim adalah penumpukan energi gas rumah kaca (GRK) akan menimbulkan energi radiasi yang terkumpul ke atmosfer bumi dan tertahan, lalu membentuk energi lain.
Energi-energi yang terbentuk dari energi radiasi yang tertahan di atmosfer antara lain energi panas atau kalor yang meningkatan suhu bumi. Akibatnya, es menjadi mencair dan permukaan air laut meningkat. Kedua adalah energi gerak seperti puting beliung dan badai topan, lalu energi berat yang berupa hujan air dan es yang lebih deras.
Penahanan energi radiasi di atmosfer tersebut, yang berdampak pada perubahan iklim seperti suhu, angin, dan hujan. Terjadi perubahan siklus air di muka bumi.
Perubahan dari pemanasan global ini berdampak pada perubahan iklim. Parameter iklim lain yang berubah adalah penguapan, kelembapan, dan tutupan awan. Perubahan siklus air membawa perubahan iklim, sehingga perubahan iklim adalah dampak dari pemanasan global.