Pesawat TNI AU Angkut Material Tower Demi Pemulihan Listrik di Aceh
- Lanud Sultan Iskandar Muda siap dukung upaya penanganan bencana
- 4.000 prajurit TNI dikerahkan bantu operasi terpadu
Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan beberapa pesawat angkut untuk mengirimkan bantuan sosial ke wilayah terdampak bencana. Menurut keterangan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, ada empat pesawat milik TNI AU yang dikerahkan, terdiri dari satu pesawat angkut A400M dan tiga pesawat Super Hercules.
Salah satu pesawat Super Hercules C-130J itu mengangkut material tower darurat agar listrik di Aceh bisa kembali pulih usai padam akibat diterjang banjir. PT PLN (Persero) bakal menggandeng TNI AU untuk memulihkan jaringan listrik di sana.
"Hasil penelusuran PLN menunjukkan kerusakan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) terus meningkat. Sebelumnya, ada lima tower yang roboh, kini ditemukan 12 tower SUTT 150 kV yang mengalami kerusakan pada jalur Bierun-Arun, Brandan-Langsa dan Peusangan-Bireun," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI, I Nyoman Suadnyana di Jakarta, Jumat (28/11/2025).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh, Eddi Saputra, mengatakan, satu kloter material tower darurat telah mendarat dengan selamat di Aceh. Kemudian, material tower itu akan diterbangkan menggunakan helikopter menuju titik kerusakan agar pembangunan tower darurat bisa dipercepat.
"Kolaborasi dengan TNI AU melalui pengiriman material menggunakan pesawat Hercules sangat membantu terutama untuk menjangkau lokasi-lokasi yang tidak dapat ditembus lewat darat," kata dia.
Dia mengatakan, begitu material tiba, maka tim dapat langsung bergerak mengirimkannya ke titik-titik prioritas untuk pembangunan tower darurat. Itu sebabnya, PLN mengapresiasi dukungan dari TNI AU dan terus berkoordinasi untuk pengiriman material pendukung yang dibutuhkan cepat.
1. Lanud Sultan Iskandar Muda siap dukung upaya penanganan bencana
Sementara, Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda, Kolonel Nav Sudaryanto, mengatakan, TNI AU berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah dalam penanganan bencana dan pemulihan infrastruktur vital.
"Hal itu termasuk menjamin kelancaran mobilisasi logistik udara demi mempercepat proses penanganan di lapangan," ujar Sudaryanto di dalam keterangan tertulis, Jumat.
Respons cepat TNI AU itu merupakan bagian dari wujud nyata adaptif, modern, profesional, unggul dan humanis seperti yang diinisiasi oleh Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Tonny Harjono. Salah satu janji TNI AU yakni membantu masyarakat ketika menghadapi situasi darurat di seluruh Indonesia.
2. 4.000 prajurit TNI dikerahkan bantu operasi terpadu
Keempat pesawat angkut milik TNI AU dikirimkan ke empat lokasi yaitu Bandara Padang, Sumatra Barat, Bandara Silangit di Tapanuli Utara, Sumatra Utara dan, Lhokseumawe dan Banda Aceh. Selain material tower, empat pesawa itu membawa bantuan yang mencakup peralatan kritis, operasi penyelamatan, dan pemenuhan kebutuhan pengungsi.
Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah, mengatakan, bantuan yang dikirimkan untuk korban bencana antara lain 3.000 paket naraga, 10 ribu eprokal, 1.200 food family, 2.000 kardus mi instan, 2.000 kardus Pop Mie, 100 genset, 100 perangkat starlink, 64 LCR, 150 tenda, dan dua unit kompresor.
"Turut diberangkatkan tiga tim kesehatan Puskesad, masing-masing 10 personel dan obat-obatan untuk memperkuat layanan darurat," kata Freddy.
Dia menambahkan, ada lebih dari 4.000 prajurit TNI yang dikerahkan di dalam operasi terpadu mengatasi bencana di Pulau Sumatra.
3. Prabowo perintahkan pemulihan komunikasi jadi prioritas utama
Sementara, Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, mengatakan, pengiriman bantuan bagi warga yang terdampak bencana di Pulau Sumatra merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Teddy menyebut Prabowo sudah memerintahkan penanganan yang cepat, terukur dan terkoordinasi sejak hari pertama bencana terjadi pada 25 November 2025 lalu.
"Presiden juga menekankan pentingnya pemulihan komunikasi di wilayah terdampak. Sehingga lebih dari 100 perangkat komunikasi diberangkatkan untuk memastikan koordinasi berjalan optimal hingga ke daerah pedalaman," ujar Teddy.
TNI sendiri, kata dia, ditugaskan sebagai unsur utama mobilitas bantuan melalui pesawat angkut berat baik milik TNI maupun maskapai sipil. Selain pesawat angkut, TNI juga mengerahkan alutsista empat helikopter Carcal, satu Mi-17, satu helikopter Bell 412 TNI AD, dua Panther milik TNI AL dan satu Dolphin BNPP.
