PKB dan Gerindra Gelar Pertemuan, Cak Imin: Gerindra Makmum Masbuk
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menggelar pertemuan di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin malam (14/10). Dalam kesempatan itu, Cak Imin mengaku tak khawatir jatah kursi menteri PKB terancam, karena bergabungnya Gerindra ke dalam koalisi pemerintah.
Cak Imin membuat analogi dalam salat, dengan bergabungnya Gerindra ke dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Dia menyebut Gerindra sebagai makmum masbuk, yang berarti makmum yang datang terlambat pada saat salat berjemaah sudah berjalan.
"Ya kan istilah salat itu, kalau salat, ada imam, ada makmum. Nah, makmum yang datang di belakang kan namanya makmum masbuk," kata Cak Imin usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin malam (14/10).
1. PKB gelar karpet merah untuk Gerindra
Cak Imin memberikan sinyal Gerindra akan bergabung dalam koalisi pemerintah. Namun, restu bergabungnya Gerindra ke Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tergantung Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan parpol lainnya.
"Tentu tergantung Presiden, tergantung semuanya (koalisi)," ucap Cak Imin.
2. Prabowo siap mendukung pemerintah
Cak Imin mengatakan Prabowo siap mendukung roda pemerintah Jokowi pada periode kedua, baik dalam kabinet atau di luar. Inti pertemuannya dengan Prabowo demi persatuan bangsa untuk pembangunan Indonesia ke depan.
"Pak Prabowo menyampaikan tadi bahwa Beliau siap menopang, mendukung, menyukseskan pemerintahan, baik di kabinet maupun di luar kabinet. Tapi kita intinya yang penting sekarang persatuan, kebersamaan, sinergi, untuk suksesnya pembangunan," ujar dia.
3. Gerindra dan PKB sepakat kerja sama di parlemen dan pembangunan bangsa
Lebih lanjut, Cak Imin mengatakan, tidak ada kesepakatan khusus dalam pertemuan dengan Prabowo. Dia berdalih kesepakatan partainya dengan Gerindra untuk kerja sama di parlemen dan pembangunan nasional.
"Secara umum kesepakatan kerja sama di legislatif dan berbagai bidang untuk percepatan pembangunan nasional," ucap dia.
