Banjir Hebat, PLN Terpaksa Padamkan 330 Unit Trafo di Aceh Utara
Banda Aceh, IDN Times - Hujan deras yang melanda Kabupaten Aceh Utara, Aceh, membuat sebagian wilayah di kabupaten tersebut terendam banjir. Ratusan rumah milik warga terendam air dan puluhan ribu warga terpaksa mengungsi.
Tak hanya itu, banjir juga mengganggu penyaluran tenaga listrik. Akibatnya, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero terpaksa harus menghentikan dan memadamkan sebagian wilayah di Kabupaten Aceh Utara.
1.Dua hari lalu listrik sudah mulai dipadamkan di lokasi banjir
.jpg)
Manajer Komunikasi Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Aceh, T Bahrul Halid mengatakan, perusahaan listrik negara telah melakukan pemadaman sejak dua hari lalu atau Sabtu (5/12/2020) di wilayah yang terkena dampak banjir di Kabupaten Aceh Utara.
“Dampak dari luapan air memaksa kami untuk melakukan pemadaman listrik di Lhoksukon dan beberapa kecamatan di Aceh Utara sejak Sabtu malam mulai jam 23.30 WIB,” kata Bahrul, Senin (7/12/2020).
2.Mencegah hal buruk terjadi sehingga dilakukan pemadaman
Pemadaman yang dilakukan, dikatakan Bahrul, bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Selain itu, salah satu ting listrik di kawasan Gampong Peureupok, Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara tumbang ke badan jalan.
Tak hanya itu, air yang juga sempat meluap ke peralatan kontrol gardu hubung Pembangkit Listrik Negara Unit Layanan Pelanggan Lhoksukon serta dalam parit kabel. Oleh karena itu, perusahaan milik negara inin terpaksa memadamkannya.
“Untuk keamanan, kami lakukan pemadaman sebanyak tujuh penyulang dan 330 unit trafo dari total 414 unit, dengan total beban sekitar 8,7 megawatt,” ujarnya.
Sehubungan dengan itu, terkait jumlah kerugian yang dialami akibat banjir belum bisa dipastikan untuk saat ini.
3.Berikut daerah-daerah yang alami pemadaman listrik di Kabupaten Aceh Utara
Manajer Komunikasi Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah Aceh menyebutkan, ada sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh utara yang mengalami pemadaman. Di antaranya, Kecamatan Lhoksukon, Baktiya Barat, Cot Girek, Matangkuli, Paya Bakong, Lapang, Pirak Timu, dan sebagian Syamtalira Aron.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya dan kami akan terus memonitor perkembangan agar penormalan segera bisa kami lakukan,” jelas Bahrul.
