Jakarta, IDN Times - Polisi hingga saat ini masih mendalami perempuan yang ada dalam video syur mirip artis Gisella Anastasia atau Gisel.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, ahli forensik wajah masih bekerja menelusuri pemeran dalam video tersebut.
"Ahli forensik wajah tengah bekerja dan hasilnya sampai saat ini belum ada, jadi kalau belum ada, kita belum pastikan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (24/11/20202).
Untuk saksi, Yusri mengatakan, masih ada satu saksi lagi yang akan dipanggil. Namun, dia tidak secara detail siapa saksi yang akan dipanggil itu.
Sedangkan, dua tersangka penyebar video di media sosial hingga saat ini masih ditahan sembari menunggu kelengkapan berkas perkaranya.
"Termasuk saudari GA (Gisella Anastasia) ini kita panggil sebagai saksi untuk kedua tersangka (PP dan MM) ini," ujar dia.
Yusri juga mengatakan bahwa penyidik masih mencari siapa penyebar pertama video porno tersebut. Karena polisi baru menangkap tersangka yang menyebarkan video secara massif di media sosial.
Dia juga mengatakan bahwa Gisel bisa saja dipanggil kembali untuk dimintai keterangan.
"Nanti hasilnya seperti apa, akan dianalisa lagi, dianalisa dan evaluasi (anev) lagi oleh penyidik. Apakah memungkinkan akan periksa kembali, kita tunggu saja hasil penyidiknya seperti apa," kata dia.
Gisel sebelumnya sudah dipanggil dan dimintai keterangan sebagai saksi terkait video syur yang disebut-sebut mirip dengan dia. Gisel memenuhi panggilan polisi pada Selasa, 17 November 2020.
Dia tiba sekitar pukul 10.40 WIB dan pemeriksaannya selesai sekitar pukul 15.55 WIB. Tak banyak bicara, Gisel hanya mengatakan hadir sebagai warga negara yang memenuhi panggilan polisi.
"Kita ikutin saja prosedurnya, sebagai warga negara yang baik, datang. Kita ikutin aja prosedurnya," kata dia sembari meninggalkan awak media.
Kasus video syur ini heboh setelah video porno itu tersebar di media sosial pada November ini. Akhirnya kasus ini dilaporkan oleh pengacara Febriyanto Dunggio. Kasus ini juga dilaporkan oleh Pitra Romadoni Nasution dengan nomor laporan LP/6614/XI/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ.
Kasus ini dilaporkan dengan sangkaan melanggar Pasal 27 ayat 1 dan atau Pasal 45 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE, dan atau Pasal 4 ayat 1 Jo Pasal 29 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi, dan atau Pasal 8 Jo Pasal 34 UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.