Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250826-WA0007.jpg
Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden prabowo Subianto menyampaikan keinginannya untuk membuka 148 program studi baru dalam pendidikan kedokteran. Tercatat, ada 148 program studi baru dibuka di 57 fakultas kedokteran, terdiri atas 125 prodi spesialis dan 23 prodi sub-spesialis.

Presiden Prabowo juga menargetkan akan mendirikan 30 fakultas kedokteran baru untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter.

"Target saya akan ada 30 fakultas kedokteran baru insya Allah untuk mengejar tadi 70 ribu spesialis, dan dokter umum kekurangannya adalah 140 ribu. Kalau tidak, ya kita tunggu 35 tahun," ujar Prabowo saat saat meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025).

1. Lulusan kedokteran setiap tahunnya masih sedikit

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Prabowo mendapat laporan, lulusan kedokteran di Indonesia setiap tahunnya masih sedikit. Oleh karena itu, butuh percepatan untuk meningkatkan jumlah dokter di Indonesia.

"Hari ini, saya dapat laporan kita menghasilkan dokter umum hanya 12 ribu per tahun, dokter spesialis 2.700. Jadi kalau kita mengharapkan mengisi 70 ribu dokter spesialis, kita harus nunggu 35 tahun. Selama 35 tahun baru terisi 70 ribu yang sekarang udah nggak ada," kata dia.

2. Membangun bangsa tidak hanya bisa menggunakan pola business as usual

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Prabowo menekankan, pembangunan bangsa tidak bisa dilakukan dengan pola business as usual. Menurutnya, seluruh pihak harus bekerja lebih keras dan memberikan yang terbaik untuk mengejar ketertinggalan di bidang kesehatan.

"Di Kabinet Merah Putih, kata mereka, nggak ada hari merah di kalender kita. We work seven days a week. Tapi, saya akan beri saudara-saudara cukup waktu untuk istirahat, apalagi kalau dokternya nggak seger nanti operasinya nggak bagus. Jadi dokter-dokter juga harus cukup istirahat," kata dia.

3. Prabowo targetkan bangun 500 rumah sakit

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Jakarta Timur (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk membangun 500 rumah sakit berstandar internasional.

"Kita harus mengejar 70 ribu dokter spesialis. Saya juga target dalam empat tahun ini kita harus membangun 500 rumah sakit, satu di setiap kabupaten, yang kualitasnya sangat tinggi. Bisa? Harus bisa. Pertama niat dulu, kalau kita punya niat insyaAllah kita akan mencapai itu," ujarnya.

Editorial Team