Pramono Sebut Masa Depan Dai di Jakarta Cerah

06 Jul 2025, 09:26 WIB

Amin Rakil

Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta

Intinya sih...

Pengukuhan pengurus Yayasan Dai Muda Jakarta dihadiri Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung
DMJ mendapat apresiasi atas kontribusi membangun spiritualitas generasi muda

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengatakan, masa depan dai di Jakarta sangat cerah. Hal itu disampaikannya saat menghadiri pengukuhan pengurus Yayasan Dai Muda Jakarta (DMJ), Sabtu (5/7/2025).

Menurut dia, konsistensi kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan tiap tahun membuatnya melihat masa depan dai di Jakarta sangat cerah. Dia pun berharap, kehadiran para dai muda bisa membuat kehidupan bermasyarakat lebih inklusif dan mendorong status kota Jakarta sebagai kota global.

"Saya ingin para dai muda memiliki ruang aktivitas yang luas di Jakarta. Seperti kita ketahui, kegiatan keagamaan di Jakarta sangat masif dan terorganisasi dengan baik. Ini sejalan dengan arah kebijakan kami dalam membangun kota," ujar Pramono Anung, dikutip dari siaran pers, Minggu (6/7/2025).

1. Regenerasi dai muda Jakarta berjalan baik

Portal Resmi DKI Jakarta

Pengukuhan DMJ periode 2025 hingga 2030 ini berlangsung di Masjid Jami’ Fajrul Islam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menurut Pramono, regenerasi para dai di Jakarta berjalan dengan baik.

"Hari ini saya menghadiri pengukuhan pengurus Yayasan Dai Muda Jakarta, dan kebetulan saya cukup mengenal mereka. Mereka berada di tangan yang tepat karena dipimpin oleh Kiai Syauqi MZ. Ini menunjukkan bahwa proses regenerasi di kalangan Dai Muda Jakarta berjalan dengan baik," ujar Pramono Anung.

2. Dai diharapkan miliki pemahaman agama mendalam

Portal Resmi DKI Jakarta

Pramono berharap agar para dai muda memiliki pemahaman agama secara mendalam dan bisa menjaga martabat dakwah di setiap lini kehidupan,

"Saya juga menyampaikan bahwa para dai muda harus diberikan kedalaman ilmu agama yang baik. Jangan sampai gaya hidup mereka tidak mencerminkan nilai-nilai yang mereka dakwahkan. Harus ada kesesuaian antara panggung depan dan panggung belakang," kata dia.