Presiden Jokowi Resmikan Terowongan Nanjung di Bandung

Proyek pembangunan Terowongan Nanjung sebelumnya telah diambil alih pemerintah pusat pada 2018. Penyelesaian pembangunan terowongan ini merupakan upaya pemerintah membenahi Sungai Citarum secara besar-besaran dari hulu ke hilir, dalam program Citarum Harum. Terakhir, Presiden Jokowi melakukan peninjauan terowongan tersebut pada 10 Maret 2019.

Pembangunan Terowongan Nanjung telah dimulai pada November 2017 oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Adhi Karya (KSO), dengan anggaran APBN sebesar Rp316,01 miliar (MYC).

Terowongan Nanjung terdiri dari 2 tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dan diameter 8 meter. Kedua terowongan ini diyakini akan mengurangi banjir di Baleendah, Dayehkolot, Andir, dan sekitarnya seluas 700 hektare yang dihuni sekitar 150.000 jiwa.

Keberadaan terowongan juga dianggap meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 m3/detik menjadi 669 m3/detik.

Setelah kunjungan ke Bandung, Jokowi yang didampingi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kami itu, juga diagendakan akan menghadiri acara pencanangan Gerakan Maju Bersama Menuju Eliminasi Tuberkulosis (TBC) 2030, yang digelar di Kota Cimahi.

Selain itu, Kepala Negara juga akan menyerahkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH). Penyerahan bantuan ini merupakan penyaluran PKH tahap pertama pada 2020.

Dalam kunjungan kerja kali ini, Presiden Jokowi didampingi beberapa menteri di antaranya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara, Sekertaris Kabinet Pramono Anung, serta Staf Khusus Presiden Billy Mambrasar dan Angkie Yudistia.

Selain itu, turut hadir Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekertaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.