Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jaksa Agung ST Burhanuddin
Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin saat wawancara khusus di ‘Ngobrol Seru’ by IDN Times, Rabu (4/6/2025). (IDN Times/Gilang Pandunataya)

Intinya sih...

  • Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengawali karier kejaksaan di Jambi sejak 1989 setelah lulus dari Universitas 17 Agustus 1945 Semarang.

  • Burhanuddin telah bekerja selama 42 tahun di Kejaksaan, menjabat berbagai posisi seperti Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung hingga Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.

  • Selama perjalanan kariernya, Burhanuddin mengidolakan R. Soeprapto yang menjabat sebagai Jaksa Agung sejak Desember 1950 hingga 1959 sebagai contoh bagi dirinya.

Jakarta, IDN Times - Jaksa Agung ST Burhanuddin menyebut bahwa dirinya memiliki suku 'Palsu'. Hal itu ia sampaikan saat wawancara khusus di ‘Ngobrol Seru’ by IDN Times, Rabu (4/6/2025).

ST Burhanuddin lahir di Cirebon, pada tanggal 17 Juli 1954 mengaku anak dari suku Palembang dan Sunda yang ia sebut suku 'Palsu'.

“Sebenarnya suku saya itu suku ‘Palsu’. Jadi ibu saya dari Palembang, kemudian bapak saya dari Sunda. Tapi besar itu di Magelang,” kata pria yang menjabat jadi Jaksa Agung sekarang tersebut sambil tertawa.

Lantas, seperti apa sebenarnya sosok dan profil Jaksa Agung sekarang? Berikut rangkuman informasi profil Jaksa Agung ST Burhanuddin selengkapnya.

1. Profil ST Burhanuddin

ST Burhanuddin mengawali kariernya sebagai staf Kejaksaan Tinggi Jambi sejak 1989. Lulusan Universitas 17 Agustus 1945 Semarang ini kemudian mengikuti pendidikan pembentukan jaksa dan beberapa kali menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri sejumlah daerah, mulai dari Bangko (Jambi) hingga Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Saya pertama ditempatkan di Jambi. Saya 13 tahun di Jambi. Mulai dari calon pegawai sama jadi asisten di Jambi. Setelah itu saya ke mana-mana lah, ada ke Aceh, ke Maluku Utara, ke Sulawesi Selatan,” ujar dia.

2. Rekam jejak ST Burhanuddin

Pada 2007, Burhanuddin menjabat Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung dan berlanjut sebagai Kejaksaan Tinggi Kejati Maluku Utara pada 2008 hingga 2009.

ST Burhanuddin pernah menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan dan Barat. Kemudian, pada 2011, dia dipercaya menjadi Jaksa Muda Pidana Umum Kejari.;

Jabatan terakhirnya di internal kejaksaan sebelum pensiun pada 2014 adalah Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun). Saat menjabat Jamdatun, pada 2013, Burhanuddin juga ditunjuk sebagai Plt Jaksa Agung Pembinaan Kejari.

“Saya udah 42 tahun di Kejaksaan, 42 tahun saya jadi penyidik, jadi penuntut umum,” ujar dia.

3. ST Burhanuddin mengidolakan R. Soeprapto

Selama perjalanan kariernya, Burhanuddin mengaku mengidolakan Bapak Kejaksaan Republik Indonesia, R. Soeprapto. Ia menjabat Jaksa Agung sejak Desember 1950 hingga 1959.

“Tentunya kami sudah punya Pak Prapto lah. Sebagai contoh bagi kami bahwa beliau adalah tokoh kejaksaan yang kita hormati,” ujar dia.

Editorial Team