Profil Mayjen Suharyanto: Kepala BNPB yang Sempat Jadi Sesmil Jokowi

17 Nov 2021, 13:41 WIB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru (kedua dari kiri) Mayjen Suharyanto dilantik oleh Presiden Jokowi pada Rabu, 17 November 2021 (www.setneg.go.id)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo juga bakal melantik Mayor Jenderal Suharyanto menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (17/11/2021). Ia akan menggantikan Letjen Ganip Warsito yang pada akhir tahun ini memasuki masa pensiun.

Pelantikan Mayjen Suharyanto bakal dilakukan pukul 13:30 WIB di Istana Merdeka. "Iya, hari Rabu akan ada pelantikan Kepala BNPB pada pukul 13:30 WIB," ujar Pusdatin di BNPB kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Selasa, 16 November 2021 lalu.

Pelantikan Suharyanto bersamaan dengan pelantikan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI dan Letjen Dudung Abdurachman sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (AD). Sama seperti Doni dan Ganip, Suharyanto juga memulai karier di TNI AD.

Namun, ia bukan orang baru di lingkaran Istana. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) pada periode 2019 hingga 2020 lalu. Ketika itu, Suharyanto menggantikan Marsekal Madya TNI Trisno Hendardi.

Lalu, bagaimana rekam jejak Suharyanto selama berkarier di dunia militer?

1. Mayjen Suharyanto merupakan lulusan Akmil tahun 1989

Mayjen TNI Suharyanto ketika pada 2019 lalu dilantik sebagai Sekretaris Militer Presiden. Ketika itu pangkatnya masih Brigadir Jenderal. (www.setneg.go.id)

Mayjen Suharyanto lahir pada 8 September 1967. Ia merupakan lulusan Akademi Militer pada 1989. Suharyanto mendaftar di Akmil karena terinspirasi melihat sang ayah yang juga berkarier di TNI Angkatan Darat.

Kariernya dimulai ketika menjadi Danton, Danki, Pasi Yonif Linud 612/Modang periode 1989-1998. Lalu, ia berkarier di Gumil Pussenif pada 1999.

Kemudian ia menjadi Pabandya Ops Sopsdam V/Brawijaya pada periode 2003—2004. Ia juga menjabat sebagai Danyonif 516/Caraka Yudha pada 2004—2005 dan Danyonif 500/Raider periode 2005 hingga 2006. Ia juga pernah bertugas di Dandim 0832/Surabaya Selatan pada 2006.

2. Mayjen Suhartono pernah berkarier di Badan Intelijen Negara (BIN)

Mayjen TNI Suharyanto ketika pada 2019 lalu dilantik sebagai Sekretaris Militer Presiden. Ketika itu pangkatnya masih Brigadir Jenderal. (www.setneg.go.id)

Suharyanto diketahui juga pernah berkarier di Badan Intelijen Negara (BIN). Ia menjabat sebagai Direktur Kontra Separatisme Deputi III dan Karopeg Settama BIN periode 2016-2018. Ia kemudian menjadi Kasdam Jaya pada 2018-2019.

Karier Suharyanto semakin bersinar setelah ditunjuk menjadi Sekretaris Militer Presiden periode 2019-2020. Suharyanto kemudian ditunjuk menjadi Panglima Kodam V/Brawijaya menggantikan Mayjen TNI Widodo Iryansyah.

3. Mayjen Suharyanto melaporkan harta kekayaan ke KPK Rp4,5 miliar

Data pelaporan harta kekayaan Mayjen Suharyanto ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) (Tangkapan layar eLHKPN KPK)

Sementara, ketika ditelusuri, Suharyanto memiliki harta kekayaan yang totalnya mencapai Rp4,56 miliar. Nominal harta kekayaan itu ia laporkan pada Februari 2021 lalu ketika menduduki jabatan sebagai Pangdam V Brawijaya.

Ia juga pernah melaporkan harta kekayaan ketika masih duduk sebagai Kasdam Jaya pada Desember 2018 lalu. Nominal hartanya ketika itu mencapai Rp3,9 miliar.

Harta kekayaan Suharyanto yang dilaporkan pada 2021 terdiri dari dua aset tanah dan bangunan di Bandung Barat senilai Rp1,45 miliar. Suharyanto juga dilaporkan memiliki harta lainnya berupa mobil Honda HRV produksi 2016; sepeda motor Yamaha tahun 2017; serta mobil Toyota Vellfire tahun 2019. Total aset berupa kendaraan bermotor yang dimiliki Suharyanto jika diuangkan senilai Rp1,1 miliar.

Suharyanto juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp204 juta. Ia juga mempunyai kas dan setara kas Rp1,78 miliar. Maka, bila ditotal secara keseluruhan harta kekayaan Suharyanto mencapai Rp4,5 miliar.