Jakarta, IDN Times - Nama Letnan Satu Caj (Purn) Sunjaya Purwadi Sastra menjadi perhatian khalayak dan dikaitkan dengan kasus pembunuhan serta kekerasan seksual pada 2016 yang menimpa Vina Dewi Arsita, perempuan asal Cirebon.
Nama keluarga Sunjaya dinarasikan terlibat sebagai DPO pelaku kasus tersebut, narasi ini diarahkan kepada putra Sunjaya.
Berikut adalah profil Sunjaya yang dihimpun IDN Times dari berbagai sumber:
Sunjaya adalah Bupati Cirebon periode 2014-2019. Saat kasus Vina mencuat Agustus 2016 silam, Sunjaya masih menjabat sebagai bupati.
Dia adalah bupati Cirebon ke-27 dalam sejarah Kabupaten Cirebon sejak tahun 1800-an dan sejak Provinsi Jawa Barat berdiri.
Sunjaya menjabat dengan didampingi wakilnya Tasiya Soemadi atau yang akrab biasa Gotas.
Dalam Pilkada 2018, Sunjaya menang untuk periode 2019-2024 bersama Imron Rosyadi.
Sunjaya adalah purnawirawan TNI AD yang sudah berkecimpung di dunia politik sejak 2013. Sunjaya maju calon Bupati Cirebon dalam Pilkada 2013.
Sunjaya menjabat dua periode kepemimpinan di Cirebon. Namun pada kesempatan keduanya, dia terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Oktober 2018.
Dia terjerat kasus gratifikasi, suap hingga TPPU senilai Rp55 miliar. Uang itu disebut berasal dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diberikan saat ada rotasi dan mutasi jabatan, rekrutmen honorer, hingga fee proyek.
Sunjaya adalah pria kelahiran 1 Juni 1965 di Beberan, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Dia menikah dengan Wahyu Tjiptaningsih serta dikaruniai anak, yaitu Satria Robi Saputra, Sela Syahvira Amalia, Resyah Prima Hanjaya, dan Ramadani Syahputra.
Dia adalah lulusan STIA YAPPAN Jakarta. Kemudian dia mendapat gelar Magister Manajemen STIE Jakarta dan Magister Sains UI Jakarta dan lanjut mengambil gelar doktor di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Putra Sunjaya santer dikaitkan dengan kasus pembunuhan Vina Cirebon. Putranya dinarasikan menjadi salah satu DPO dari tiga pelaku lainnya dalam kasus ini.
Usai film Vina: Sebelum 7 Hari rilis, berbagai spekulasi soal tiga DPO muncul di tengah masyarakat.