Profil Wimar Witoelar, Jubir Gus Dur yang Ceplas Ceplos

19 Mei 2021, 12:14 WIB

(Instagram/wimarwitoelar)

Yogyakarta, IDN Times - Wimar Witoelar Kartaadipoetra, mantan juru bicara Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur meninggal dunia pada Rabu (19/5/2021) pukul 09.00 WIB di RS Pondok Indah, Jakarta.

Kabar duka ini dikonfirmasi oleh Direktur InterMatrix, Erna Indriana.

"Terima kasih doanya untuk semua teman-teman dan sahabat WW di mana pun berada. Mohon dimaafkan segala kesalahan WW. WW sudah pergi menghadap Tuhan YME dengan tenang pukul 09.00 pagi ini, Rabu 19 Mei 2021," tulisnya dalam pesan singkat.

Berikut profil singkat Wimar Witoelar yang dirangkum IDN Times.

1. Wimar pernah menjadi jubir Presiden Gus Dur selama dua tahun

(Instagram/wimarwitoelar)

Wimar pernah menjabat sebagai juru bicara Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia menjabat selama hampir dua tahun, sejak 26 Oktober 1999 hingga 9 Agustus 2001.

Wimar menjadi juru bicara Presiden Gusdur bersama beberapa orang lainnya, seperti Adhie Massardi, Yahya C Staquf dan Wahyu Muryadi.

Sebagai pejabat pemerintahan sekaligus penulis, pria kelahiran Padalarang, 14 Juli 1945 ini dikenal memiliki gaya dan pemikiran sama seperti Gus Dur yang ceplas-ceplos dan kritis.

2. Wimar dekat dengan dunia pemerintahan

(Instagram/wimarwitoelar)

Selain menjabat sebagai jubir presiden, Wimar juga akrab dengan pemerintahan Indonesia lantaran memiliki kakak kandung dan kakak ipar yang pernah menjabat sebagai menteri.

Kakak Wimar, yakni Rachmat Witoelar pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup pada Kabinet Indonesia Bersatu pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sedangkan sang kakak ipar, atau istri Rachmat Witoelar, yakni Erni Witoelar pernah menjadi Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah pada Kabinet Persatuan Nasional era Presiden Gus Dur.

3. Wimar aktif bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Jokowi terkait isu lingkungan

(Instagram/wimarwitoelar)

Hingga era pemerintahan Presiden Jokowi, Wimar masih berperan aktif membantu dalam isu-isu lingkungan, masyarakat adat, kebhinekaan dan masalah intoleransi. Dikutip dari ANTARA, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyampaikan Wimar sudah lama bekerja sama dengan KSP dan ia mengapresiasi kerja-kerja Wimar selama ini.

Ketertarikan Wimar dalam berbagai isu terkait pembangunan menghasilkan kritik dan gagasan segar yang membangun isu-isu publik, seperti lingkungan dan perubahan iklim, ekonomi, deforestasi dan masyarakat adat.

4. Wimar juga dikenal sebagai penulis dan kolumnis

(Instagram/wimarwitoelar)

Selain aktif di pemerintahan, Wimar juga dikenal sebagai seorang penulis dan kolumnis andal. Ia pernah menerbitkan beberapa buku, di antaranya No Regrets (2002), A Book about Nothing (2006), More about Nothing (2009), dan Sweet Nothings (2014).

Wimar juga menjadi kolumnis di berbagai media massa, baik nasional maupun internasional. Misalnya, di Today, Business Week, News Week, dan Australian Financial Review.

Wimar pun sempat menjadi komentator di beberapa stasiun televisi internasional seperti ABC, CNBC, dan CNN. Ia juga merupakan pendiri sekaligus pemandu program talkshow radio Perspektif Baru yang menghadirkan isu-isu mutakhir dengan narasumber kompeten.