Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi - Petugas memberikan imbauan kepada warga yang akan berwisata untuk kembali pulang di depan pintu masuk Ancol Taman Impian, Jakarta, Sabtu (15/5/2021). Pengelola Ancol Taman Impian menutup seluruh area rekreasi dan wisata Pantai Ancol selama satu hari pada Sabtu (15/5) untuk dilakukan penyemprotan disinfektan dan evaluasi penguatan protokol kesehatan (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta sempat menutup sementara tiga tempat wisata, yakni TMII, Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Margasatwa Ragunan pada 16-17 Mei 2021 dan diperbolehkan buka kembali pada 18 Mei 2021. Hal itu lantaran banyaknya warga yang datang ke tempat-tempat wisata di tengah larangan mudik Lebaran hingga menimbulkan kerumunan.

Merespons kejadian ini, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI William Aditya Sarana menyebut penutupan mendadak tempat-tempat wisata yang diserbu masyarakat adalah bentuk kecolongan.

“Pak Anies kecolongan, seharusnya beliau sadar bahwa tempat wisata seperti Ancol akan membeludak karena masyarakat tidak bisa mudik,” ujar dia dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).

1. Kebijakan tutup tempat wisata dinilai terlambat, karena sudah keburu viral

Sejumlah wisatawan antre untuk memasuki tempat wisata Ancol Jakarta, Jumat (14/5/2021). Pemprov DKI Jakarta pada libur Lebaran 2021 membuka sejumlah tempat wisata, salah satunya wisata Ancol yang diperuntukan khusus bagi warga ber-KTP DKI Jakarta dan membatasi jumlah wisatawan dengan kapasitas 30 persen (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

William mengatakan kebijakan menutup Ancol pada hari ketiga lebaran merupakan kebijakan yang seharusnya diambil sejak awal. Menurutnya jika sudah viral, baru kebijakan itu diambil.

“Kalau sudah viral barulah ada tindakan, hal ini tidak bisa terus dibiarkan, Pak Anies harus lebih fokus dalam menangani pandemi COVID-19. Utamakan dulu keselamatan warga Jakarta," kata dia.

2. Jika wisata dalam kota tidak diawasi kasus COVID-19 bisa meningkat

Editorial Team

Tonton lebih seru di