Malang, IDN Times - Perseroan Terbatas (PT) Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya kembali meluncurkan rangkaian gerbong baru untuk relasi Surabaya Gubeng - Malang. Kereta api baru yang diluncurkan tersebut bernama Arjuno Ekspres.
Ini merupakan kali kedua PT KAI Daop 8 meluncurkan kereta api baru. Beberapa waktu lalu dua rangkaian gerbong KA Kertanegara dan KA Brawijaya juga diluncurkan untuk menyambut libur Nyepi.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menjelaskan, rangkaian KA Arjuno Ekspres relasi Stasiun Surabaya Gubeng - Malang PP akan mulai dijalankan pada 19, 20, 21, 22 Maret 2021. Rangkaian KA Arjuno Ekspres itu terdiri dari 8 kereta eksekutif dan dengan kapasitas tempat duduk sesuai protokol kesehatan yakni hanya 280 penumpang. KA Arjuno Ekspress relasi Surabaya Gubeng - Malang memiliki rute pemberhentian di beberapa stasiun yaitu stasiun Sidoarjo, Lawang, dan berakhir di Malang.
"KA Arjuno Ekspres memiliki waktu tempuh dari Surabaya ke Malang kurang dari 2 jam. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta sebagai upaya peningkatan pelayanan transportasi sesuai protokol kesehatan yang ketat," ujar Luqman, Rabu (17/3/2021).
Lebih jauh, Luqman menambahkan bahwa KA Arjuno Ekspres ini merupakan KA lokal komersial. Masyarakat yang akan menggunakan kereta ini tidak diwajibkan menyertakan surat keterangan bebas COVID-19. Namun, guna mencegah penyebaran COVID-19, setiap pelanggan KA wajib untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Masker tetap wajib dipakai saat di dalam kereta dan penumpang diminta mengenakan pakaian lengan panjang atau jaket," tambahnya.
Saat ini tiket KA Arjuno Ekspres sudah bisa mulai dipesan masyarakat. Pemesanan sendiri bisa dilakukan melalui website atau aplikasi KAI. Layanan pemesanan tiket saat ini memang difokuskan melalui online guna meminimalisir kontak langsung antara petugas pelayanan dan calon penumpang.
"KAI berkomitmen menerapkan disiplin protokol kesehatan COVID-19 dengan ketat di stasiun maupun selama dalam perjalanan. Ini juga sebagai dukungan kepada pemerintah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 pada transportasi kereta api," pungkasnya.