Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tim Kopasgat TNI Angkatan Udara (AU) ketika menerima penghargaan dari MURI karena memiliki tim regu terjun wingsuit. (Dokumentasi Kopasgat TNI AU)

Intinya sih...

  • Regu wingsuit terdiri dari 10 personel yang dipilih melalui latihan dan seleksi khusus

  • Prajurit TNI AU dalam regu ini memiliki jam terbang tinggi dan pengalaman terjun freefall yang matang

Jakarta, IDN Times - Komando Pasukan Gerak Cepat TNI Angkatan Udara (AU) pada 11 Juli 2025 lalu diganjar penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Hal itu lantaran Kopasgat TNI AU merupakan pasukan pertama yang memiliki regu terjun Wingsuit. Penghargaan MURI itu diserahkan langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri kepada Komandan Kopasgat TNI AU, Marsekal Muda TNI Deny Muis, sebagai penanggung jawab utama program pelatihan Wingsuit.

"Dengan ini MURI menyatakan dan meneguhkan bahwa Kopasgat TNI AU tercatat sebagai pencetak rekor Indonesia pasukan pertama yang memiliki regu terjun Wingsuit di Indonesia," ujar Yusuf dikutip dari keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).

Dia menilai, pencapaian Kopasgat TNI AU layak masuk ke dalam rekor nasional karena merupakan satuan militer pertama di Indonesia yang memiliki kemampuan terjun wingsuit secara resmi.

"Teknologi wingsuit dan terjun militer tidak hanya soal kemampuan taktis, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan operasi modern," kata dia.

Tingkat kesulitan yang mereka hadapi semakin bertambah bila medan yang dihadapi seperti hutan lebat, pegunungan, maupun daerah musuh dengan pertahanan tingkat tinggi.

1. Regu wingsuit saat ini terdiri dari 10 personel

Regu Wingsuit Kopasgat TNI Angkatan Udara (AU) sedang beraksi. (Dokumentasi Kopasgat TNI AU)

Sementara, Komandan Kopasgat TNI AU Marsda TNI Deny Muis mengatakan, pihaknya baru memiliki 10 personel di dalam satu regu Wingsuit. Para personel itu terpilih lewat serangkaian latihan dan seleksi khusus. Pembentukan regu Wingsuit merupakan bentuk modernisasi kemampuan infiltrasi pasukan khusus yang lebih cepat, senyap, dan sulit terdeteksi.

“Tim penerjun wingsuit ini kami gunakan untuk operasi khusus. Selama ini kami melaksanakan operasi khusus seperti infiltrasi melalui terjun freefall tempur, kemudian kami kembangkan dengan menerjunkan prajurit kami menggunakan wingsuit," kata Deny.

Dia menambahkan, regu Wingsuit ini bekerja lebih cepat, lebih senyap dan tidak terdeteksi.

"Jadi, dari beberapa kajian kami, ternyata wingsuit inilah yang mungkin lebih cocok," kata dia.

2. Prajurit yang tergabung ke wingsuit punya jam terbang tinggi

Regu Wingsuit Kopasgat TNI Angkatan Udara (AU) sedang beraksi. (Dokumentasi Kopasgat TNI AU)

Deny juga menjelaskan prajurit TNI AU yang tergabung dalam regu ini seluruhnya memiliki kualifikasi instruktur dengan jam terbang tinggi dan pengalaman terjun freefall yang matang.

"Kemampuan yang bisa untuk bergabung ke tim wingsuit ini, dia harus basic-nya adalah sebagai penerjun freefall. Kemudian nanti dia akan mencapai jam terbang yang tinggi dan punya kualifikasi instruktur. Karena jam terbang yang tinggi dan tidak punya kualifikasi instruktur ini sulit untuk bergabung ke sini," kata Deny.

Wingsuit sendiri merupakan pakaian terbang khusus yang dilengkapi bentangan kain di antara tangan, kaki, dan badan, sehingga memungkinkan prajurit meluncur dan bermanuver di udara sebelum membuka parasut. Deny pun menjanjikan akan terus menambah jumlah personel untuk menjadi bagian dari regu Wingsuit.

3. Wingsuit regu Kopasgat TNI AU diproduksi perusahaan dari Bulgaria

Regu Wingsuit Kopasgat TNI Angkatan Udara (AU) sedang beraksi. (Dokumentasi Kopasgat TNI AU)

Wingsuit yang digunakan regu Wingsuit Kopasgat merupakan model Intermediate Barracuda 4 buatan perusahaan asal Bulgaria, Intrudair.

Pakaian ini memiliki teknologi aerodinamis seperti aerofoil pada pesawat yang membantu mempercepat gerak maju dan meningkatkan kelincahan di udara.

"Setiap wingsuit itu khusus. Satu orang satu baju, disesuaikan dengan ukuran tubuh masing-masing," ujar Komandan Tim Wingsuit Kopasgat, Lettu (Pas) Yudi Agung Prasetyo.

Saat ini, Wingsuit Kopasgat juga dilengkapi perlengkapan navigasi seperti GPS dan helm komunikasi berteknologi interkom. Dengan begitu memungkinkan komunikasi antar anggota tim selama terbang.

Editorial Team