Puslabfor Polri Akan Periksa Potongan Pipa Gas Mal Margo City Depok
Depok, IDN Times - Polres Metro Depok dan Puslabfor Polri memfokuskan penyelidikan terhadap penyebab kebocoran gas di Mal Margo City, Kota Depok. Rencananya, Puslabfor Polri akan memotong bagian pipa gas untuk diperiksa.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengaku masih menunggu hasil penyelidikan tim forensik. Penyelidikan tersebut terkait kebocoran pipa gas yang diduga menjadi penyebab kerusakan atap, dinding dan lift barang yang jatuh.
"Sampai pagi ini kita masih menunggu dari tim forensik terkait dugaan masalah kebocoran pipa gas," ujar Yogen, Senin (23/8/2021).
1. Pemeriksaan pipa gas dibutuhkan waktu tujuh hari
Yogen mengungkapkan, untuk mengungkap penyebab kebocoran pipa gas, Puslabfor Polri akan melakukan pemotongan pipa gas. Nantinya potongan tersebut aan dijadikan sampel yang sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu.
"Ada pemotongan dari tim nanti dibawa ke puslabfor untuk diperiksa," terang Yogen.
Yogen menjelaskan, pemotongan pipa diperkirakan ada kebocoran mikro dan kemungkinan kebocoran tersebut yang menjadi sumbernya. Pemotongan pipa gas yang dilakukan pemeriksaan, diperkirakan akan membutuhkan waktu selama tujuh hari.
"Saya tidak tahu persis mana yang diambil karena masih ditandai sama mereka. Hari ini rencana pemotongan," tutur Yogen.
2. Tidak ditemukan api, namun ada jelaga
Yogen mengatakan, hasil dari penyelidikan Puslabfor Polri tidak ditemukan adanya api. Akan tetapi, pihaknya menemukan adanya jelaga di bagian dapur, namun belum dipastikan berasal dari api atau uap panas.
"Labfor menyatakan memang tidak ditemukan, tapi adanya jelaga atau ada sedikit tapi dari daerah dapur," terang Yogen.
Selain itu, korban yang mengalami luka bakar Polres Metro Depok memperkirakan berasal dari uap panas gas.
"Kalau dari labfor belum menemukan ada yang terbakar," tutur Yogen.
3. Empat korban masih menjalani perawatan
Terkait perkembangan korban yang dirawat di rumah sakit, Yogen mengatakan terdapat empat orang yang telah diperbolehkan pulang. Sehingga, masih ada empat korban yang menjalani perawatan di rumah sakit.
"Enam korban sudah pulang, tinggal empat orang," ucap Yogen.
Sebelumnya, Rumah Sakit Universitas Indonesia melakukan penanganan tiga orang korban. Sedangkan delapan orang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bunda Margonda.
Satu korban yang mendapatkan penanganan di RS UI dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan, dua orang korban lainnya telah diperbolehkan pulang.
"Untuk yang di Rumah Sakit Bunda Margonda saat ini hanya tersisa empat orang masih menjalani perawatan, sedangkan korban yang ibu hamil sudah diperbolehkan pulang," pungkas Yogen.
