Putra Kedua Wagub DKI Periode 1991-1997 Meninggal dalam Keadaan Sujud

30 Agu 2021, 07:13 WIB

Ilustrasi Duka Cita (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan kabar duka atas meninggalnya putra pendahulunya di Pemprov DKI Jakarta. Hartanto yang merupakan putra kedua dari Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1991-1997, RS Museno dikabarkan meninggal dunia.

Riza, mengungkapkan rasa dukacitanya lewat akun instagram pribadinya @arizapatria. Dia mengatakan bahwa Hartanto meninggal dalam keadaan sujud di kamarnya.

"Kabar yang kami terima, almarhum meninggal dunia siang tadi, Sabtu 28 Agustus 2021 dalam keadaan sujud di kamarnya," ujarnya dikutip, Minggu (29/8/2021)

1. Hartanto tinggalkan empat anak dan dua cucu

Riza menjelaskan bahwa Hartanto meninggalkan seorang istri, empat anak, dan dua orang cucu. Riza memberikan penghormatannya kepada mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Susilo Museno dan mendiang Hartanto.

"Allahummaghfir lahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu. Amiin," tulis Riza.

"Hormat kami untuk keluarga besar Bapak Susilo Museno dan Almarhum Bapak Hartanto. Dari kami yang berduka. Ariza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta," sambungnya.

2. Doa Riza untuk mendiang Hartanto

Riza Patria (IDN Times/Aryodamar)

Dia juga berharap agar mendiang Hartanto, putra ketua Susilo Museno dapat diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa dan diampuni segala dosa-dosanya.

"Insya Allah beliau husnul khatimah. Mari kita doakan semoga Allah SWT menerima seluruh amal baiknya, mengampuni segala dosanya, menempatkannya di surga-Nya, dan seluruh keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan," tulis politikus Gerindra tersebut.

3. Susilo Museno Wagub bidang kesejahteraan rakyat

Upacara HUT Ke-75 Republik Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/8/2020) (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Susilo Museno merupakan wakil gubernur DKI Jakarta bidang kesejahteraan rakyat pada periode 1991-1997. Kala itu di era 1966-2002, ada penambahan jabatan Wakil Gubernur di DKI Jakarta dari tiga menjadi empat, yakni bidang pemerintahan, bidang kesejahteraan rakyat, ekonomi dan pembangunan.

Pada 2002, di masa pemerintahan Gubernur Sutiyoso, pemerintah menghapus bidang-bidang jabatan wakil gubernur.