Hadapi Fenomena El Nino, Pemerintah Kucurkan Dana Rp104 Triliun

Agustus-September fenomena El Nino mencapai puncaknya

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menuturkan pemerintah menggelontorkan dana Rp104 triliun, untuk menjaga kesediaan bahan pangan guna menghadapi fenomena El Nino. 

Kesediaan bahan pangan, kata dia, merupakan hal yang sangat penting, mengingat pada Agustus hingga September fenomena El Nino mencapai puncaknya.

"Pertama, stok beras. Kedua, diversifikasi pangan asal daerah seperti sagu, ikan, dan buah. Jika kita memiliki stok tentu berbeda, kemarin Menteri Ekonomi kita memberikan insentif lebih dari Rp3 miliar untuk mendukung ketahanan pangan negeri," ujar Arief dalam webinar bertema Waspadai Dampak El Nino, Senin (31/7/2023).

Baca Juga: Dampak El Nino: 6 Orang Tewas di Papua akibat Cuaca Ekstrem

1. El Nino tidak dapat dihentikan, dampaknya hanya bisa diminimalkan

Hadapi Fenomena El Nino, Pemerintah Kucurkan Dana Rp104 TriliunDok. IDN Times/ Istimewa

Serupa dengan pernyataan Bapanas, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Metorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Fachri Radjab, menjelaskan El Nino merupakan fenomena iklim yang tidak dapat dihentikan, melainkan hanya bisa diminimalkan dampaknya. 

"El Nino masih berlangsung sampai akhir tahun (2023), apabila November sudah mulai turun hujan, maka dampak dari El Nino akan berkurang. Stok dan kestabilan bahan pangan harus ada," kata dia.

2. Unit gabungan pemerintah bersinergi menghadapi dampak El Nino

Hadapi Fenomena El Nino, Pemerintah Kucurkan Dana Rp104 TriliunKebakaran hutan di Bukit sekitar Parapat, Simalungun beberapa waktu lalu yang diduga ulah manusia (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Sementara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, menyebutkan saat ini elemen-elemen pemerintah bersatu dan bersinergi untuk mengurangi dampak fenomena El Nino.

"Unit gabungan TNI, BMKG, dan BNPB memantau titik api yang berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan, terutama di lahan gambut. Titik api ini dipantau secara realtime dan digitalisasi, titik api kemudian dipadamkan oleh unit darat yang dilengkapi dengan alat pemadaman. Apabila sulit dijangkau maka sebanyak 31 helikopter water bombing siap dikerahkan," ujar dia, pada kesempatan yang sama.

Baca Juga: Ada El Nino, Jokowi Perintahkan BUMN dan Gubernur Sediakan Pasar Murah

3. Percepat tanam dan membuat cadangan air, rakyat harus waspadai El Nino

Hadapi Fenomena El Nino, Pemerintah Kucurkan Dana Rp104 TriliunWarga Kelurahan Jabungan dan Rowosari menerima bantuan air untuk mengatasi kekeringan di Kota Semarang. (dok. pemkot semarang)

Suharyanto menuturkan, Presiden Joko "Jokowi" Widodo sudah memberikan mandat untuk pihak-pihak terkait, agar dapat meminimalkan dampak fenomena El Nino. Mandat tersebut yakni mempercepat tanam dan membuat cadangan air.

"Presiden sudah memberikan mandat, kita harus siaga karena apabila lengah fenomena El Nino akan memberikan dampak berat," ujar dia.

Menurut Suharyanto upaya meminimalkan dampak El Nino tidak hanya tugas pemerintah pusat, melainkan butuh kerja sama antara pemerintah daerah dan masyarakat. Ia mengharapkan agar pemerintah daerah memberikan edukasi supaya menghemat air dan menyiapkan sumber-sumber mata air sebagai cadangan.

Dia mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap dampak El Nino yang dapat merugikan masyarakat, baik di desa maupun perkotaan.

"Masyarakat harus waspadai dampak El Nino yakni suhu ekstrem, dehidrasi, kekeringan, dan penyakit kulit," ujar Suharyanto.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya