Endemik Bisa Terwujud di 2022 Jika Indonesia Lakukan Hal Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono mengatakan Indonesia bisa mencapai endemik pada 2022. Namun, itu hanya bisa terjadi jika Indonesia mampu mempertahankan kondisi kasus positif COVID-19 dan keadaan rumah sakit saat ini.
“Kalau kita pertahankan terus sampai akhir tahun atau awal tahun depan, itu artinya ikhtiar yang kita lakukan bisa kita teruskan, sehingga kita bisa masuk paling tidak pertengahan atau setelah semester pertama, setelah tiga bulan pertama, masuk dalam fase endemi,” kata Pandu dalam webinar “Tren Masa Depan Dunia Kerja dan K3 Usai Pandemi” yang ditayangkan di akun Youtube ILO, Rabu (10/11/2021).
Pandu menjelaskan, jika negara mampu mencapai endemik artinya meskipun penularan akibat COVID-19 masih terjadi rumah sakit tidak akan terlalu terbebani karena kondisi yang stabil dan tingkat kematian dapat ditekan serendah-rendahnya.
Baca Juga: Jadi Pahlawan di Masa Pandemik, Prokes dan Vaksinasi Terus Didorong
1. Aktivitas bisa normal kembali
Menurut Pandu, dalam periode endemik, semua warga akan dapat beraktivitas secara normal kembali. Namun, ia tetap memperingatkan tentang kemungkinan adanya beberapa perubahan dalam konsep, cara bekerja dan berinteraksi di lingkungan kantor akibat sejumlah aturan yang ketat dari pemerintah.
Ia menyebut beberapa pengetatan yang diterapkan antara lain sistem bekerja dari rumah (WFH) atau lingkungan di luar kantor yang akan membuat pekerja hanya berada di kantor dalam waktu yang tidak lama, diberlakukannya tes kesehatan seperti antigen dan PCR untuk memastikan karyawan dapat bekerja secara optimal dan juga wajib memiliki bukti vaksinasi bagi pekerja yang ingin datang ke kantor.
Selain itu, akan perlu mendaftarkan diri pada aplikasi kesehatan dan juga diperlukan untuk memantau waktu perjalanan yang dilakukan masyarakat guna mencegah meluasnya persebaran COVID-19.
Baca Juga: Indonesia Harus Lakukan 4 Hal Ini Agar Pandemik Jadi Endemi, Apa Saja?
2. Warga perlu imunisasi ulang
Di samping ada perubahan dalam pola pekerjaan, Pandu mengatakan pemerintah juga harus terus memperluas dan mempertahankan jumlah cakupan vaksinasi yang ada. Bila diperlukan, katanya, pemerintah dapat melakukan imunisasi ulang supaya kekebalan tubuh masyarakat lebih bertahan lama.
Menurut Pandu, pemerintah dapat menerapkan semua pengetatan protokol kesehatan tersebut tidak lagi dari provinsi ke provinsi. Melainkan langsung secara nasional, sehingga tidak perlu lagi memilih untuk menyelamatkan pandemik ataupun aspek perekonomian.
“Dengan usaha seperti ini mudah-mudahan kita akan lebih kembali dalam saat normal yang kita sebut sebagai normalisasi, yang kita sekarang adalah fase untuk maintenance dari pada upaya mitigasi yang kita lakukan selama bulan Juni,” ujar Pandu.
Baca Juga: Dimulai 2022, Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Butuh 58,7 Juta Dosis Vaksin
3. Mengatasi pandemik harus dilakukan bersama-sama
Melalui kerja sama semua pihak dan beragam usaha yang sedang dijalankan saat ini, dia berharap negara dapat perlahan menuju kondisi normal dan dapat menekan penurunan kasus secara lebih efektif dan lebih efisien.
“Jadi mengatasi pandemi memang harus dilakukan secara bersama, oleh semua komponen dan dikoordinasikan oleh pemerintah pusat,” tegas Pandu.
Baca Juga: Epidemiolog Prediksi Indonesia Keluar dari Pandemik COVID Akhir 2022