Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Muhammad Kholid memberikan penjelasan soal mengapa capres nomor urut 02 itu sempat bingung ketika mendengar istilah "unicorn" yang ditanyakan oleh capres petahana, Joko Widodo. Menurut Kholid, Prabowo memang tidak familiar dengan istilah 'unicorn'. Lagipula, kata Kholid, tidak semua orang langsung paham ketika mendengar kata 'unicorn'. 

"Kalau dengan istilah start up dan industri digital beliau familiar kok. Cuma mungkin bahasa 'unicorn' ini kan beliau tidak mengikuti lebih jauh," kata Kholid usai mengikuti dialog Millennials Memilih di kantor IDN Times pada Minggu (17/2). 

Ia menyebut, isu menyangkut industri digital dan start up sudah ada di dalam buku putih Indonesia Menang. Fokus mantan Danjen Kopassus tersebut lebih kepada agar data penduduk Indonesia yang diserap oleh perusahaan start up itu tidak jatuh ke pihak asing. Padahal, justru perusahaan start up lokal bisa berkembang dan menjadi 'unicorn' gara-gara mendapat kucuran dana investasi dari luar negeri. 

Lalu, apa solusi yang ditawarkan oleh kubu Prabowo agar tetap bisa menjaga data masyarakat Indonesia dan di saat yang bersamaan bisa mendanai start up lokal?

1. Kubu Prabowo mengusulkan agar menggunakan dana abadi yang diambil dari APBN

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Kholid menjelaskan, dalam tim BPN sudah mulai ada pembahasan mengenai dana abadi. Dana itu bisa diperoleh dari APBN lalu diinvestasikan ke sektor-sektor strategis. 

Praktik serupa, kata Kholid, sudah lebih dulu diterapkan di negara-negara maju seperti di Uni Emirat Arab. 

"Mereka menyisihkan sebagian dana APBN lalu diinvestasikan. Seperti sumber daya alam minyak misalnya, itu kan hak bagi generasi mendatang yang gak boleh dihabiskan. Jadi, diambil sebagian dananya dari APBN untuk digunakan sebagai endowment fund," kata Kholid. 

Dana abadi yang dikelola oleh BUMN itu kemudian bisa digunakan untuk membiayai start up atau perusahaan lokal. 

2. Prabowo sempat bingung dengar kata 'unicorn'

Editorial Team

Tonton lebih seru di