Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau.
Jokowi mengingatkan pihak-pihak terkait agar karhutla tidak terjadi lagi di Indonesia. Dia juga memerintahkan untuk menangani karhutla tersebut.
Terkait kabut asap yang melanda Riau, Jokowi menuturkan, saat ini status Riau adalah siaga darurat. Luas lahan yang terbakar pun mencapai puluhan ribu hektare.
"Jangan sampai ini mengganggu aktivitas penerbangan sehingga berimbas kepada pertumbuhan ekonomi, aktivitas ekonomi di Riau," tegas Jokowi.
Jokowi meminta agar kebakaran hutan seperti beberapa tahun lalu tidak terjadi lagi. Menurut dia, apabila kebakaran sudah terjadi di lahan gambut, maka susah untuk menyelesaikannya.
"Kita tahu, gubernur memiliki perangkat-perangkat sampai ke bawah, bupati, wali kota, camat, kades, pangdam juga punya perangkat, danrem, dandim, koramil, babinsa semuanya ada, kapolda juga punya perangkat, kapolres, kapolsek, semuanya. Belum yang di BNPB, belum kita punya di kehutanan," kata Jokowi di Riau, Senin (16/9).
Jokowi kemudian menyinggung bahwa Indonesia telah memiliki semua perangkat, namun tak ditertibkan dengan baik. Jokowi menyebut, apabila infrastruktur tersebut diaktifkan secara baik, ia yakin Indonesia bisa mendeteksi satu titik api sekali pun.
"Saya yakin, satu titik api ketahuan dulu sebelum menjadi ratusan titik api, itu sudah saya ingatkan berkali-kali. Yang kita hadapi ini bukan hutan, tapi lahan gambut kalau sudah terbakar, akan sulit dipadamkan," ucap dia.
"Hari Jumat yang lalu, saya juga sudah perintah ke Panglima, Kepala BNPB itu dilakukan hujan buatan, sudah dikerjakan, dan hari ini juga kita harapkan dilakukan yang sama," lanjut dia.
Jokowi juga minta agar pasukan ditambah untuk meredakan kabut asap. Tetapi, Jokowi mengatakan, hal itu bisa berjalan dengan baik jika didukung oleh pemerintah daerah.
"Ini adalah pekerjaan besar yang sulit diselesaikan. Pengalaman kita tahun-tahun sebelumnya seperti itu. Kuncinya di pencegahan, jangan sampai ada titik api muncul," terang Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga minta aparat penegak hukum bertindak tegas, baik kepada perusahaan maupun perorangan. Ia juga mengingatkan untuk melakukan pencegahan agar kebakaran tidak meluas ke lokasi-lokasi lain, baik di gambut maupun wilayah hutan.
"Setiap tahun tidak perlu lagi rapat seperti ini, otomatis menjelang musim kemarau itu harus sudah siap. Sebetulnya itu saja. Tapi kita lalai, sehingga asapnya jadi membesar," jelas Jokowi.