ASOEN-34 jadi Momentum Negara ASEAN Perjuangkan Lingkungan Bersih

Indonesia jadi tuan rumah ASOEN-34

Jakarta, IDN Times - Sebagai Ketua ASEAN 2023, Indonesia menegaskan komitmen untuk memajukan agenda ASEAN dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.” 

Indonesia pun bertekad untuk menjaga relevansi ASEAN dan memperkuat kapasitasnya untuk mengatasi tantangan multidimensi, termasuk isu lingkungan, untuk memberi manfaat bagi masyarakat dan mencapai pembangunan berkelanjutan.

Indonesia juga ditunjuk menjadi tuan rumah pertemuan Pejabat Senior ASEAN untuk Lingkungan/ASEAN Senior Officials on the Environment (ASOEN) ke 34. 

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, forum tersebut menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukan kepemimpinannya dalam hal kerja sama politik keamanan, ekonomi, dan sosial budaya dengan mendorong isu-isu prioritas yang sejalan dengan kepentingan nasional dan diharapkan dapat menghasilkan capaian monumental.

"ASOEN ke-34 dan pertemuan-pertemuan terkait merupakan agenda penting untuk memperkuat komitmen kita untuk planet yang lebih baik,” katanya pada pembukaan ASOEN-34 di Bogor, Selasa, (1/8).

1. Ajak anggota ASEAN lakukan upaya terbaik atasi perubahan iklim

ASOEN-34 jadi Momentum Negara ASEAN Perjuangkan Lingkungan BersihPembukaan ASOEN-34 di Bogor, Selasa, (1/8). (Dok. KLHK)

Berbicara tentang perubahan iklim, Menteri Siti pun mengajak negara anggota ASEAN untuk menegaskan keteguhannya, melakukan upaya terbaik dalam mengatasi perubahan iklim dengan tindakan yang kuat dan efektif, yang mencerminkan kesetaraan keadaan nasional.

Kami mendorong untuk lebih meningkatkan NDC dan memobilisasi pembiayaan, dari semua sumber dengan cara yang dapat diprediksi, memadai, dan tepat waktu untuk menangani perubahan iklim, termasuk meningkatkan dukungan untuk negara-negara berkembang," ujarnya.

Menteri Siti juga mengungkapkan, Indonesia memandang pengelolaan sumber daya air yang baik sangat penting untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Menurutnya, Indonesia terus mempercepat pengurangan pencemaran air dan pengelolaan daerah aliran sungai yang baik. 

Diketahui, pengelolaan DAS yang baik merupakan bagian integral dari pengelolaan sumber daya air terpadu, termasuk program dalam menyediakan akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi untuk semua.

Saya mengundang semua negara dalam forum ini untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam Forum Air Dunia ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali dari 18 hingga 24 Mei 2024," kata Menteri Siti.

Baca Juga: Semarakkan Hari Mangrove Sedunia, KLHK Gelar Festival Mangrove 2023

2. Indonesia mendorong kerja sama Indo-Pasifik yang lebih luas

ASOEN-34 jadi Momentum Negara ASEAN Perjuangkan Lingkungan BersihPembukaan ASOEN-34 di Bogor, Selasa, (1/8). (Dok. KLHK)

Selanjutnya, Menteri Siti mengatakan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik juga merupakan salah satu prioritas Keketuaan ASEAN Indonesia pada tahun 2023. Oleh karena itu, Indonesia mendorong kerja sama Indo-Pasifik yang lebih luas dengan melibatkan kawasan Pasifik.

ASOEN pun diharapkan dapat mengambil langkah-langkah dalam memperkuat koordinasi untuk promosi dan implementasi prinsip-prinsip dan area prioritas yang relevan dari ASEAN Outlook dan mengembangkan sinergi lintas pilar dan lintas sektoral di ASEAN.

Kita memikul tanggung jawab yang sangat besar untuk mengembangkan pedoman guna memastikan bahwa tindakan ASEAN akan berkelanjutan. Mari kita terus bekerja, bahu membahu untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan hijau bagi masyarakat ASEAN dan dunia," ujar Menteri Siti.

3. ASOEN ke-34 diikuti oleh 11 negara anggota ASEAN

ASOEN-34 jadi Momentum Negara ASEAN Perjuangkan Lingkungan BersihPembukaan ASOEN-34 di Bogor, Selasa, (1/8). (Dok. KLHK)

Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK) Ary Sudijanto, selaku Ketua Panitia Penyelenggara melaporkan bahwa pertemuan ASOEN ke-34 dilaksanakan selama lima hari pada 31 Juli - 4 Agustus 2023 dengan sembilan rangkaian pertemuan. 

Adapun agenda tersebut diikuti oleh 11 negara anggota ASEAN, dalam hal ini Timor Leste berstatus sebagai observer; Sekretariat ASEAN, dan mitra ASEAN yaitu Uni Eropa (EU), Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan perwakilan Asean Centre for Biodiversity (ACB). 

Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas isu-isu bidang lingkungan, memperkuat kerja sama, dan mempromosikan perlindungan lingkungan hidup dan pembangunan keberlanjutan dalam implementasi kebijakan dan jalannya program regional.

Sebagai informasi, penyelenggara ASOEN-34 adalah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan c.q. Badan Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BSILHK), Biro KLN, dan unit teknis Eselon II selaku focal point AWG ASOEN lingkup Kementerian LHK, serta bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, dan Sekretariat ASEAN. (WEB)

Baca Juga: KLHK: Kondisi Udara Jakarta sedang Tidak Sehat, Yuk Pakai Masker!

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya