Pekan Riset Sawit Indonesia 2023 Resmi Dibuka

Wujudkan industri sawit Indonesia yang berkelanjutan

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama BPDPKS Eddy Abdurrachman berharap, Pekan Riset Sawit Indonesia Tahun 2023 (PERISAI 2023) dapat menciptakan kolaborasi antara pemerintah, industri, lembaga penelitian/perguruan tinggi dan seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan industri kelapa sawit Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan demi tercapainya Sustainable Development Goals (SDG’s).

“Harapan saya, acara hari ini menjadi sebuah sarana untuk mempertemukan peneliti dengan pelaku di industri sawit termasuk pemerintah sebagai pengambil kebijakan. Dalam acara ini dibuka ruang diskusi antara peneliti dengan stakeholder kelapa sawit dan lebih lanjut jika diperlukan akan disiapkan business matching antara peneliti dengan stakeholder industri sawit,” kata Eddy saat membuka Perisai 2023.

1. Beberapa hasil riset yang disuguhkan

Pekan Riset Sawit Indonesia 2023 Resmi DibukaBadan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar serangkaian edukasi dan promosi sawit baik dalam kegiatan Gebyar UKMK berbasis sawit dalam mendukung UKMK sawit Go International selama tiga hari kegiatan, yakni 29 September sampai dengan 1 Oktober 2023 di Palembang Indah Mall, Palembang, Sumatra Selatan. (dok. BPDPKS)

Dalam agenda tersebut, BPDPKS membuka beberapa booth untuk dapat diisi industri. Harapannya, keterlibatan industri dalam mendukung riset dapat menjadi sebuah jembatan yang menghubungkan dunia riset dengan DUDI (Dunia Usaha – Dunia Industri). 

Adapun hasil riset yang disuguhkan sangat menarik dan besar manfaatnya bagi kemajuan sawit Indonesia meliputi:

  1. Topik Bioenergi: “Peran Industri Sawit dalam Mendukung Kemandirian Energi”.
  2. Topik Lingkungan: “Pengelolaan Limbah Kelapa Sawit dan Mitigasi Emisi”.
  3. Topik Biomaterial: “Biomaterial Sawit dalam Mendukung Ekonomi Kreatif”.
  4. Topik Budidaya: “Solusi Hambatan Abiotik dan Penyehatan Tanaman Kelapa Sawit”.
  5. Topik Pangan dan Kesehatan: “Food and Cosmetics” Ingridients and its Safety”.
  6. Topik Sosial/Ekonomi/Manajemen/Pasar/ICT: “Penguatan Industri Sawit dari Aspek Daya Saing dan Keberlanjutan.

Baca Juga: BPDPKS Promosikan Berbagai Macam Produk UKM Sawit

2. BPDPKS telah mendanai 329 kontrak perjanjian kerja sama dengan 88 lembaga litbang

Pekan Riset Sawit Indonesia 2023 Resmi DibukaGrand Riset Sawit Tahun 2023, kerja sama BPDPKS dengan sejumlah kampus dan litbang. (dok. BPDPKS)

Sebagai informasi, Program Grant Riset Sawit telah dilaksanakan sejak 2015 di mana BPDPKS telah mendanai sebanyak 329 kontrak perjanjian kerja sama dengan 88 lembaga litbang dengan keterlibatan 1202 peneliti yang tersebar di 19 provinsi.

Dalam upaya komersialisasi, BPDPKS juga bekerja sama dengan Asosiasi Inventor Indonesia (AII) melaksanakan Valuasi Kesiapan Teknologi untuk Komersialisasi terhadap invensi hasil riset yang didanai BPDPKS (Grant Riset Sawit).

Terdapat 30 invensi hasil riset GRS yang siap dikomersialisasi dan beberapa sudah mendapatkan pernyataan minat dari investor dengan komitmen dalam bentuk Letter of Intent (LoI) dan/atau perjanjian kerahasiaan teknologi berupa Non-Disclosure Agreement (NDA).

Program Penelitian dan Pengembangan Sawit merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk melakukan penguatan, pengembangan dan peningkatan pemberdayaan perkebunan dan industri sawit yang saling bersinergi di sektor hulu dan hilir, yang dimulai dari mahasiswa Indonesia agar minat meneliti kelapa sawit ditumbuhkembangkan sejak dini demi terwujudnya industri sawit nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

3. Industri kelapa sawit berperan besar dalam pengurangan emisi gas rumah kaca

Pekan Riset Sawit Indonesia 2023 Resmi DibukaPerkebunan kelapa sawit (Dok. sawitkita.id)

Deputi Kemenko Perekonomian Bidang Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud, berharap banyak pada Perisai 2023 terutama hasil riset bisa diimanfaatan industri supaya tetap sustainable, dan ada inovasi dan terobosan baru.  

Sementara itu Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menyatakan bahwa industri kelapa sawit berperan besar dalam pengurangan emisi gas rumah kaca menuju net zero emission tahun 2060.

"Industri sawit lewat biodiesel merupakan champion dalam dekarbonisasi. Hasil-hasil riset diharapkan menghasilkan teknologi produksi yang mampu menurunkan emisi, seperti pada teknologi pengolahan TBS tanpa uap mampu menekan emisi sampai 20 persen. Kami harapkan riset untuk menghasilkan proses rendah emisi ini dikembangkan,” katanya.

Edy Martono, Ketua Umum GAPKI sangat berharap pada riset untuk menghasilkan bahan tanaman unggul tahan Ganoderma. "Ganoderma merupakan ancaman sangat serius terhadap eksistensi kelapa sawit Indonesia," ujarnya. (WEB)

Baca Juga: BPDPKS Gelar Gebyar UKMK Berbasis Sawit di Palembang

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya