Keren! Bank Sampah Suka Senang Kelola Barang Bekas Jadi Cuan

Phinla mengedukasi pengelolaan sampah kepada warga Jakarta

Jakarta, IDN Times - Sampah memang masih menjadi salah satu persoalan yang belum terpecahkan di Tanah Air. Kendati, tampaknya masyarakat Ibu Kota kini perlahan mulai melek akan masalah tersebut. Terlebih lagi dengan adanya kerja sama antara program-progam peduli lingkungan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Salah satu program tersebut yakni Phinla, program hasil kolaborasi antara Wahana Visi Indonesia (WVI), Divers Clean Action (DCA), dan Pemprov DKI Jakarta dalam mengelola sampah lingkungan di sejumlah wilayah Rukun Warga (RW). Phinla aktif menyuarakan dan mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah sejak berdiri pada tiga tahun lalu.

Salah satu hasil nyata Phinla yang berdampak positif bagi masyarakat yaitu melalui pembinaan bank sampah terhadap sejumlah RW di DKI Jakarta. Ketua Bank Sampah Suka Senang, Sadiyah, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Phinla di tengah kehidupannya yang tengah berusaha belajar mengelola bank sampah sejak 2020.

Baca Juga: [WANSUS] 10 Langkah Milenial dan Gen Z Kurangi Sampah, Simpel Banget!

1. Phinla meningkatkan pengetahuan warga terkait pengelolaan sampah

Keren! Bank Sampah Suka Senang Kelola Barang Bekas Jadi CuanSadiyah dan anaknya, Galvin (18), pengelola Bank Sampah Suka Senang, Kamis (16/2/2023). (IDN Times/ Rivera Jesica Souisa)

Sadiyah bercerita, lingkungannya penuh dengan sampah plastik sebelum adanya bank sampah. Kemudian, ia berinisiatif mengumpulkan sampah tersebut dijual ke tukang loak keliling agar menghasilkan uang.

Namun, akhirnya Sadiyah memutuskan mendirikan bank sampah atas rekomendasi temannya yang bekerja di Dinas Kebersihan DKI Jakarta pada akhir 2019. Ia menilai, upaya tersebut lebih menguntungkan.

Sebab, kata dia, warga dapat menabung uang di bank sampah dan mengambil hasil tabungannya tersebut ketika menjelang hari raya. Namun, kala itu dia mengalami berbagai kesulitan dalam mengelola bank sampah karena keterbatasan pengetahuan. Kondisi itu berubah ketika Phinla melakukan pendampingan di lingkungan sekitarnya yakni RW 06.

"Dengan datangnya Phinla yang tadinya pengetahuan saya nol, ya jadi seratus-lah, saya jadi mulai tahu manajemen, tahu pengelolaan sampah yang baik, tahu memilah (sampah) ini bagiannya apa, jadi banyak ilmu yang kita terima. Phinla merupakan pendamping-lah bagi kita," kata Sadiyah saat dikunjungi awak media di Bank Sampah Suka Senang, Semper Barat, Jakarta Utara, Kamis (16/2/2023).

2. Phinla berhasil membebaskan anak Sadiyah dari perundungan

Keren! Bank Sampah Suka Senang Kelola Barang Bekas Jadi CuanSeorang pemuda bernama Galvin (18), yang aktif mengelola bank sampah bersama ibunya, Kamis (16/2/2023). (IDN Times/Rivera Jesica Souisa)

Bahkan, Sadiyah mengatakan, Phinla bukan sekadar memberikan pendampingan, melainkan memfasilitasi anaknya, Galvin, terbebas dari perundungan yang dilakukan teman-teman sebaya di lingkungan sekitar rumahnya.

Galvin diminta Sadiyah membantu mengelola Bank Sampah Suka Senang sejak awal didirikan. Dia melakukan ini lantaran tidak ingin anaknya yang berusia 18 tahun itu terus diejek karena berkebutuhan khusus. Ia ingin anaknya bisa melakukan sesuatu hal yang menghasilkan.

Mengetahui kabar tersebut, akhirnya Phinla berhasil membawa Galvin ke perhelatan Presidensi G20 di Bali pada 2022. Upaya ini dilakukan Phinla untuk menunjukkan bahwa anak-anak yang bernasib sama dengan Galvin pun bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Bahkan, Galvin kini mendapatkan pelatihan kerja.

"Teman saya jadi nambah karena saya kan sekarang lagi latihan kerja. Saya sudah dapat teman, ya kaya anak tongkrongan biasa saja," ujar Galvin.

Baca Juga: Perjalanan Sampah Plastik: Dari Minyak Bumi hingga Didaur Ulang

3. Phinla melakukan peningkatan kapasitas

Keren! Bank Sampah Suka Senang Kelola Barang Bekas Jadi CuanKoordinator Advokasi PHINLA Marcell Sinay di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023). (IDN Times/Rivera Jesica)

Berdasarkan pantauan IDN Times di Bank Sampah Suka Senang, warga sekitar datang ke bank sampah dengan membawa sampah yang sudah dipilah-pilah. Lalu, sampah tersebut ditimbang Galvin, dan kemudian hasilnya dicatat dalam buku tabungan. Jumlah tabungan terbanyak dari warga RW 06 saat ini Rp512 ribu.

Koordinator Advokasi Phinla, Marcell Sinay, mengungkapkan pembinaan yang diberikan terhadap pengelola bank sampah ini adalah berupa peningkatan kapasitas.

"Kegiatan yang kami lakukan saat itu peningkatan kapasitas. Jadi, bagaimana bank sampah itu bisa berjalan, beroperasi sesuai dengan standar-standar yang ditetapkan pemerintah. Misalnya, melakukan penimbangan setiap bulan secara rutin, melakukan pencatatan data nasabah, dan lain-lain," kata Marcell.

4. Nasabah meningkat menjadi 171 orang per Januari 2023

Keren! Bank Sampah Suka Senang Kelola Barang Bekas Jadi CuanHasil tabungan seorang warga yang menabung sampah di Bank Sampah Suka Senang, Kamis (16/2/2023). (IDN Times/ Rivera Jesica Souisa)

Sementara, Direktur Eksekutif DCA, Swietenia Puspa Lestari, mengatakan upaya Phinla dalam mensosialisasikan pengelolaan sampah di RW 06 ini membuahkan hasil yang efektif. Bahkan, mengalami lonjakan nasabah lebih dari dua kali lipat.

"Ternyata hasil pelatihan dan kerja bareng kita (Phinla bersama warga) efektif banget, yang tadinya di Juni 2021 nasabahnya hanya 42, sampai Januari 2023 itu ada 171 nasabah yang aktif," kata Swietenia.

Karena itu, Sadiyah bersyukur dan berterima kasih kepada Phinla. Selain dapat membangkitkan ekonomi warga, Phinla juga menbantu Sadiyah agar tidak buta dengan peraturan undang-undang soal pengelolaan sampah.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya