Jokowi Resah: Banyak Pihak yang Tak Bisa Bedakan Kritik vs. Menghina

Lama-lama energi kita habis lho buat saling menghujat

Fenomena pemaksaan kehendak oleh kelompok-kelompok tertentu dengan mengesampingkan toleransi membuat Presiden Joko Widodo resah. Jokowi mencontohkan adanya pihak-pihak yang kini tidak bisa membedakan kritik dan hinaan terhadap pemerintah. Pihak-pihak itu beralasan hanya mengkritik sebagai bagian dari demokrasi.

 Jokowi Resah: Banyak Pihak yang Tak Bisa Bedakan Kritik vs. MenghinaYudhi Mahatma/ANTARA FOTO

Dikutip Kompas.com, (24/12), Jokowi juga menambahkan bahwa Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selalu mengingatkan Indonesia merupakan milik bersama, bukan milik golongan atau perseorangan. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara harus dikelola dengan konstitusi yang bisa menaungi segenap masyarakat, bukan aturan yang lainnya.

 Jokowi Resah: Banyak Pihak yang Tak Bisa Bedakan Kritik vs. MenghinaRahmad/ANTARA FOTO

Padahal, tindakan yang dilakukan sudah mengarah pada penghinaan, penghasutan, hingga upaya makar terhadap pemerintah. Menurutnya, apabila ini diteruskan maka energi besar kita akan habis untuk hal yang tidak perlu. Bahkan rakyat Indonesia akan menjadi lupa dengan strategi besar negara sendiri. Mereka menjadi lupa karena terlalu sering ribut.

Indonesia seharusnya bersyukur karena sudah punya pancasila.

 Jokowi Resah: Banyak Pihak yang Tak Bisa Bedakan Kritik vs. MenghinaRahmad/ANTARA FOTO

Jokowi juga menambahkan bahwa rakyat Indonesia seharusnya bersyukur karena di saat negara lain tengah mencari arah, Indonesia telah memiliki Pancasila. Dengan dasar negara itu, seharusnya Indonesia bisa membangun negara dengan lebih cepat.

Baca Juga: Pemain Ini Berlutut di Depan Neymar Agar Tidak Dipermalukan, Apa yang Terjadi?

Dia juga mengaku prihatin dengan fenomena media sosial beberapa bulan terakhir. Menurutnya, informasi yang beredar di media sosial berkembang sedemikian rupa hingga orang terkadang lalai dan tidak bisa membedakan antara kritik dan marah, antara kritik dan menjelek-jelekkan, kritik dan menghasut, serta antara kritik dan menghujat, makar, kebencian dan lain sebagainya.

Daripada gaduh di negara sendiri, mendingan membangun Indonesia.

 Jokowi Resah: Banyak Pihak yang Tak Bisa Bedakan Kritik vs. MenghinaYudhi Mahatma/ANTARA FOTO

Harusnya adanya pancasila tersebut bisa membantu rakyat Indonesia supaya bergotong-royog lebih cepat, bisa mamenangkan persaingan global, lebih mandiri dan berkepribaian. Jangan sampai rakyat tanah air terus saling berselisih yang justru akan menguras energi.

Baca Juga: Cut Meutia Diperdebatkan Karena Tak Berjilbab, Cicitnya Angkat Bicara.

Topik:

Berita Terkini Lainnya