Menteri LHK Klaim RI Kurangi Karhutla 183.743 Ha Selama 3 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya, mengatakan pemerintah Indonesia berhasil menekan angka kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), serta menanggulangi isu asap lintas batas selama tiga tahun terakhir.
"Kami perlu menggarisbawahi bahwa Indonesia telah sukses mencegah terjadinya kebakaran, yang dapat menyebabkan kabut asap selama tiga tahun pandemik, dari 2020 sampai 2022," ujar Siti Nurbaya, ketika berbicara di Indonesia Pavilion COP-27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, dilansir ANTARA, Minggu (6/11/2022).
Baca Juga: Menko Mahfud Klaim Penanganan Karhutla 5 Tahun Terakhir Lebih Baik
1. Karhutla salah satu isu yang terus ditangani pemerintah untuk menekan tingkat deforestasi
Dalam Konferensi Iklim PBB COP-27, Siti menjelaskan, pengurangan deforestasi merupakan salah satu strategi pemerintah RI untuk mencapai penyerapan bersih emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor kehutanan dan penggunaan lahan atau FoLU Net Sink, yang ditargetkan dicapai pada 2030.
Permasalahan kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu isu yang terus ditangani pemerintah untuk menekan tingkat deforestasi, dengan salah satunya dalam upaya pengendalian dan melibatkan masyarakat dalam Program Perhutanan Sosial.
2. Penurunan karhutla mencapai 183.743 hektare pada 2022
Editor’s picks
Menurut data SiPongi KLHK, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mencapai 296.942 hektare pada 2020, 358.867 hektare pada 2021, dan sampai dengan September 2022 telah mencapai 183.743 hektare.
Jumlah tersebut memperlihatkan penurunan signifikan dibandingkan karhutla 2019, ketika karhutla terjadi di areal seluas 1,6 juta hektare.
Baca Juga: Karhutla di Riau 1.668 Ha Selama 2022, BNPB Gelar Latihan Mitigasi
3. Konservasi dan manajemen hutan berkelanjutan
Strategi implementasi FoLU Net Sink 2030 juga berfokus pada konservasi dan manajemen hutan berkelanjutan, yang bertujuan untuk mengurangi degradasi hutan akibat penebangan kayu berlebihan dan perambahan hutan.
Indonesia juga terus mengambil langkah untuk perlindungan dan restorasi gambut dan mangrove.