Moeldoko: KSP Siap Jembatani Pengembangan Alat Tes Antigen Lokal

Moeldoko berharap alat tes antigen lokal jadi lebih murah

Jakarta, IDN Times - Beberapa pihak swasta di Indonesia kini memulai produksi alat tes antigen dalam negeri secara massal. Dengan demikian, masyarakat akan semakin gampang mengakses tes antigen dengan harga yang lebih murah.

Karenanya, pemerintah terus mendukung segala inovasi dan upaya yang dilakukan pihak swasta. Termasuk yang dilakukan PT Taishan Alkes Indonesia di Kalideres, Jakarta Barat.

“Produksi alat tes antigen ini bisa dikembangkan untuk yang berikutnya ke alat PCR. Kita harus optimis sehingga nantinya sustainable, dengan ada marketnya yang jelas,” ujar Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dalam kunjungannya ke pabrik PT Taishan Alkes Indonesia, Jumat, 27 Agustus 2021.

Baca Juga: Akhir Pekan, Moeldoko Pamer Quality Time bareng Cucu

1. Banyaknya alat tes swab antigen diharapkan terjadi peningkatan testing dan tracing COVID-19

Moeldoko: KSP Siap Jembatani Pengembangan Alat Tes Antigen LokalKepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko melakukan kunjungan ke PT Taishan Alkes Indonesia di Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/8/2021), untuk meninjau proses produksi alat antigen buatan dalam negeri. (Dok. KSP)

Moeldoko mengatakan pemerintah akan sangat terbuka terhadap usulan dan ide positif untuk penanganan pandemik COVID-19 di Tanah Air.

“KSP adalah sebuah lembaga yang bisa menjembatani, ikut menyuarakan ke Kementerian Kesehatan dan unsur-unsur yang lain untuk mendukung alat kesehatan produksi lokal ini,” kata Moeldoko.

Dengan alat tes swab antigen yang diproduksi perusahaan lokal ini, Moeldoko berharap, akan terus terjadi peningkatan testing dan tracing untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.

2. Produksi alat antigen lokal akan memberikan harga yang terjangkau dan bersaing

Moeldoko: KSP Siap Jembatani Pengembangan Alat Tes Antigen LokalKepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko melakukan kunjungan ke PT Taishan Alkes Indonesia di Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/8/2021), untuk meninjau proses produksi alat antigen buatan dalam negeri. (Dok. KSP)

Menurut Moeldoko, produksi alat antigen lokal akan memberikan harga yang terjangkau dan bersaing. Tak hanya itu, produksi alat antigen dalam negeri juga akan menyerap banyak anak-anak bangsa sebagai tenaga kerja.

“Kita harus optimis sehingga nantinya sustainable dengan ada marketnya yang jelas. Pemerintah seharusnya dapat ambil bagian menghidupkan usaha ini dengan ikut membeli alat tes antigen produksi lokal,” imbuh Moeldoko.

3. Jumlah testing harian di Indonesia masih sangat terbatas karena kurangnya alat tes COVID-19

Moeldoko: KSP Siap Jembatani Pengembangan Alat Tes Antigen LokalKepala Staf Kepresidenan Moeldoko (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sejauh ini, kata Moeldoko, Indonesia masih mengimpor alat pendeteksi COVID-19 termasuk PCR (polymerase chain reaction) dan Rapid Test Antigen.

Kementerian Kesehatan pun telah menetapkan batasan biaya rapid test tertinggi sebesar Rp250 ribu untuk Pulau Jawa, dan Rp 275 ribu untuk di luar Pulau Jawa.

Pemerintah menyebut standar biaya ini telah melalui pertimbangan yang matang sesuai dengan berbagai komponen dan bisnisnya. Serangkaian proses yang dimulai dari pengambilan sampel, proses pengolahan sampel, hingga pengelolaan limbah medis, juga menjadi faktor pertimbangan harga rapid test.

Namun, bagi sebagian besar orang, rapid test masih cukup mahal. Hal inilah yang membuat jumlah testing harian di Indonesia masih sangat terbatas.

Baca Juga: Kuasa Hukum Moeldoko: ICW Cuma Kumpulkan Berita dan Bikin Kesimpulan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya