PAN atau Demokrat, Mana yang Berpotensi Kuat Koalisi ke Kubu Jokowi?
Dok.IDN Times/Biro Pers Kepresidenan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiatri menyebutkan, ada dua partai pendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019, yakni Partai Demokrat dan PAN, berpeluang bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo.
"PAN dan Partai Demokrat adalah dua partai pendukung Prabowo-Sandi yang berpotensi mendukung Jokowi," kata Aisah dalam diskusi No People No Power: Silaturahim Politik Pasca-Pemilu, di Jakarta, Senin (30/4).
1. PAN lebih berpeluang berkoalisi ke kubu Jokowi
Twitter/@KSPgoidNamun, kata Aisah, dari kedua partai tersebut yang paling kuat bergabung ke pemerintahan Jokowi adalah PAN.
"Demokrat walaupun berpeluang, namun lebih sulit dari PAN, karena punya sejarah yang tidak mendukung," ucap dia, seperti dilansir kantor berita Antara.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Bertemu Jokowi di Istana, Ini Tanggapan Gerindra
2. PAN memberi isyarat pada pertemuan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi di Istana
Twitter/@ZUL_HasanMenurut Aisah PAN telah memberi isyarat bahwa konflik politik akibat pilpres telah usai, pasca-pencoblosan 17 April lalu.
Editor’s picks
Manuver PAN yang paling menonjol adalah bertemunya Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, saat pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku 24 April lalu.
3. PAN 'tes ombak' di antara kubu TKN dan BPN
IDN Times / Aan PranataAisah menilai, Zulkifli sangat paham konsekuensi dari pertemuan tersebut, tetapi justru dia seolah nampak ingin melihat respons dari kedua kubu.
"Zulkifli sangat sadar konsekuensi pertemuan itu. Pertama testing the water kubu Prabowo-Sandiaga. Kedua testing the water dari kubu pendukung Jokowi sendiri," tutur dia.
4. PAN dan Demokrat beruntung jika berkoalisi dengan Jokowi
Antara Foto/Sigid KurniawanAisah mengatakan bila PAN dan Demokrat bergabung dengan pemerintahan Jokowi, maka akan menguntungkan bagi kedua parpol, karena kontrak politik hanya akan berlaku selama lima tahun ke depan.
"Zulkifli sadar bahwa jika bergabung dengan koalisi pemerintahan akan sangat menguntungkan, karena koalisi akan mengikat selama lima tahun. Tahun 2024 peta politik akan berubah total, jika Jokowi menang di 2019, karena tidak mungkin kembali maju pada 2024," ujar dia.
Baca Juga: Waketum PAN: Saya Menentang Wacana People Power Amien Rais
Berita Terkini Lainnya
